Jumat 16 Feb 2018 17:11 WIB

Anies Tunjukkan Contoh Perbaikan Sungai Pendekatan Natural

Perbaikan sungai dengan pendekatan natural dilakukan dengan batu bronjong.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nur Aini
Gubernur Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) mengunjungi Bendung Katulampa, di Bogor, Jawa Barat, Senin (12/2).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Gubernur Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) mengunjungi Bendung Katulampa, di Bogor, Jawa Barat, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau retakan di Kampung Berlan, Matraman Jakarta Timur. Anies melihat langsung proses perbaikan tebing sungai yang longsor pada Selasa (13/2) malam. Ia menyebut, perbaikan ini adalah contoh perbaikan sungai dengan pendekatan natural.

Anies mengatakan, di tempat tersebut saat ini disiapkan pengamanan dengan batu bronjong. Batu bronjong adalah kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu untuk mencegah erosi yang dipasang pada tebing-tebing, tepi-tepi sungai, dan lainnya.

Menurutnya, ini adalah pendekatan natural. Cara ini berbeda jika perbaikan menggunakan betonisasi. Kalau beton, kata dia, biota-biota air tidak ada yang bisa hidup di sekitarnya. Namun, jika dipasang batu bronjong, maka bisa jadi sarang untuk tumbuhnya biota-biota air.

"Jadi inilah contoh pendekatan natural yang dilakukan di tempat ini. Dari sisi kekuatan lebih kuat, dari sisi biaya lebih murah, dari sisi lingkungan hidup lebih ramah," kata dia, Jumat (16/2).

Beberapa waktu lalu, istilah naturalisasi sungai sempat menjadi diskursus di ruang publik. Anies menyampaikan, salah satu cara yang ditempuh untuk menanggulangi persoalan banjir adalah dengan menaturalisasi sungai. Istilah ini berbeda dengan yang selama ini akrab di telinga publik, yakni normalisasi.

Namun, Anies meyakini istilah yang digunakannya. Perbaikan tebing sungai di kawasan Berlan kini disebutnya sebagai metode naturalisasi, istilah yang sempat ia lontarkan sebelumnya.

"Ini contoh saja. Ini penanggulangan tapi dengan pendekatan natural. Tidak dibuat beton. Bronjong ini nanti saling mengikat batunya dan ada rongga-rongga yang bisa jadi tempat tumbuhnya biota-biota air," ujar dia.

photo
Bronjong (anyaman kawat berisi batu) sebagai penahan banjir. (Ilustrasi)

Anies menambahkan, pemasangan batu bronjong saat ini berfungsi untuk penopang. Fase ini, kata dia, adalah fase penyelamatan untuk mengembalikan agar kemiringan yang ada sekarang bisa diamankan. Sesudah itu baru membangun jalan. Kawasan Berlan, menurut Anies, memang punya risiko karena di tepi sungai dan tanahnya tidak padat.

Selain itu, kata dia, kendaraan yang melewati tempat tersebut juga harus diatur. Jalan di kawasan Berlan tak boleh dilewati kendaraan dengan beban berat. Dia berharap, perbaikan ini selesai maksimal dalam waktu satu bulan.

"Ini yang harus dipastikan, kendaraan yang melewati itu bebannya terukur. Jangan beban yang terlalu berat berada di wilayah tebing yang curam seperti ini sehingga nanti jadi masalah. Ini memang daerah yang tanahnya tidak padat dan kuat, tapi tanah yang mudah bergeser," ujar dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada patahan tidak aktif di kawasan Berlan. Patahan itu yang diduga mengakibatkan terjadinya retakan tanah di kawasan tersebut dan bukan berasal dari gempa akibat patahan aktif. Dia menyebut, retakan itu sudah diprediksi sebelumnya saat Pemprov DKI bertemu dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sandi mengatakan, saat ini BMKG sedang mengumpulkan data-data dari 1916 terkait pergerakan tanah di daratan Ibu Kota khususnya di kawasan tersebut. Ia mengaku diberi laporan agar di kawasan tersebut ditingkatkan kewaspadaannya.

Patahan di kawasan Berlan tersebut, kata Sandi, memberi dampak kemungkinan terjadinya gempa dan dampak kerusakan bangunan di daerah tersebut. "Seperti kita lihat di Taipei, gempanya hanya 6,4 SR, dibandingkan dengan kemarin 6,1 SR tapi banyak sekali dampaknya (di Taipe), karena itu berada di patahan tersebut, di gedung tersebut," katanya.

Dia mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam mengantisipasi dampak dari adanya patahan tersebut. Ia juga secara khusus memerintahkan staf khususnya untuk menindaklanjuti adanya temuan retakan tanah di kawasan Berlan.

"Sudah ada kerja sama antara BMKG dan beberapa unit SKPD salah satunya adalah BPBD, unit berikutnya adalah Damkar, dan unit berikutnya adalah Pol PP dan saya sudah menunjuk Pak Budi Utomo, staf khusus di kantor wagub untuk menindaklanjuti," ujar dia.

Baca juga: Sandiaga Dukung Pembuatan Jalur Sepeda di Jakarta

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement