Jumat 16 Feb 2018 17:18 WIB

Masjid Islamic Centre Indramayu Cari Imam Besar dan Muadzin

Ditetapkan sejumlah persyaratan untuk posisi tersebut

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Hazliansyah
Seorang Muadzin saat mengumandangkan adzan di Masjid (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang Muadzin saat mengumandangkan adzan di Masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU -- Masjid Islamic Centre Kabupaten Indramayu sedang mencari sosok imam besar dan muadzin. Masjid Islamic Centre terbesar di Pulau Jawa itu pun menetapkan sejumlah persyaratan untuk posisi tersebut.

 

Untuk posisi imam besar, persyaratannya adalah laki-laki yang berdomisili di Kabupaten Indramayu, yang dibuktikan dengan foto copy KTP Indramayu. Selain itu, sudah menikah yang dibuktikan dengan foto copy surat nikah, berakhlakul karimah dan harus hafal Alquran minimal 10 juz.

(baca juga: Ini Batasan Aurat untuk Mahram)

 

Sedangkan untuk muadzin, persyaratannya adalah laki-laki yang berdomisili di Kabupaten Indramayu, yang dibuktikan dengan foto copy KTP Indramayu. Calon muadzin pun berusia minimal 18 tahun, mempunyai bakat suara bagus dan berakhlakul karimah.

 

"Untuk waktu pendaftarannya mulai dibuka 15-23 Februari 2018," kata Kepala Bagian Kesra Setda Indramayu, Ahmad Syadeli, Jumat (16/2).

 

Syadeli mengatakan, persyaratan pendaftaran itu diantarkan langsung ke Bagian Kesra Setda Indramayu atau ke Kantor Kementrian Agama Kabupaten Indramayu. Sedangkan untuk waktu seleksi akan dilaksanakan pada Sabtu (24/2) dan pengumuman hasil seleksinya pada 1 Maret 2018.

 

"Kami menunggu putra-putri terbaik Indramayu untuk menjadi imam besar ataupun muadzin," tutur Syadeli.

 

Syadeli menambahkan, bagi mereka yang lulus seleksi dan terpilih, akan disediakan tempat penginapan, kesejahteraan yang memadai, THR dan kesejahteraan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement