Sabtu 17 Feb 2018 06:07 WIB

Menjalin Asmara Sesuai Ajaran Islam

Carilah jodoh sesuai ajaran Islam.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Pasangan suami istri.
Foto: Pixabay
Pasangan suami istri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perayaan Valentine atau disebut hari kasih sayang kembali menyapa. Beragam kegiatan dilakukan para pemuda, seperti menggelar pesta atau saling tukar-menukar kado. Namun, tak sedikit dari kegiatan perayaan Valentine tersebut mengarah kepada kemaksiatan.

Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kajian Dialog Lepas Isya'(D'Lisya) menghadirkan Ustaz Abu Fida mengupas bagaimana Islam mengajarkan tentang menjalin hubungan asmara. Jamaah kajian dengan tema Dilan (da) Cinta 1402 yang digelar pada Jumat (9/2) tersebut tampak antusias mengikuti penjelasan Ustaz Abu Fida.

Ustaz Abu mengatakan, umat Islam harus peka terhadap setiap perayaan yang dilakukannya. Sebab, jika tidak memahami asal-usulnya, akan sangat berbahaya kepada keimanan dan dapat menjauhkan dari ajaran agama.

Jangan-jangan kita ditarik subjek tertentu, tak terasa jadi objek. Kita sebagai Islam harus pekan perayaan apa ini (Valentine), ujar Ustaz Abu.

Ustaz Abu mengungkapkan, ada banyak cara kelompok di luar Islam ingin merusak keimanan. Setidaknya terdapat tiga hal, yaitu melalui jalan agama, kebudayaan, dan pola pikir. Perayaan Velentine, menurut Ustaz Abu, adalah cara merusaka umat Islam melalui jalan kebudayaan.

Ustaz Abu merasa miris ketika menyaksikan umat Islam turun bersuka cita dalam perayaan Valentine.Sedangkan, budaya Valentine, menurut Yahudi (asal Valentine), dianggap ajaran yang salah.

Berapa banyak orang atau saudara kita yang kena. Pelan- pelan kita digiring. Islam menga- jarkan cinta, tapi bukan seperti ini (Valentine) kata Ustaz Abu.

Untuk itu, Ustaz Abu mengajak umat supaya tidak ikut larut dalam perayaan Valentine. Umat Islam juga dianjurkan untuk saling mengingatkan sahabat dan keluarga tanpa harus menggurui, tetapi dengan cinta.

Sebuah riset, kata Ustaz Abu, menyebutkan, pada malam Valentine, tingkat pembelian kondom sangat tinggi. Hal ini jelas adalah situasi yang memprihatinkan bagi masyarakat, khususnya umat Muslim.Dalam kondisi seperti, Ustaz Abu menduga perilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) juga marak.

Padahal, Islam mengajarkan bahwa Allah menciptakan manusia di bumi berpasang-pasangan. Oleh sebab itu, Ustaz Abu menilai, orang-orang yang terjebak ke dalam perilaku LGBT lebih buruk daripada binatang. Umat Islam diminta menjauhi larangan Allah tersebut.

Ustaz Abu pun mengajak umat Islam, khususnya mereka yang belum menikah, untuk mencari jodoh sesuai dengan ajaran Islam, yaitu melalui jalan taaruf atau saling mengenal. Di antara yang dicontohkan Rasulullah dalam mencari jodoh adalah melihat kecantikan sifat seseorang.

Kecantikan sifat maka makin hari makin cantik. Tapi, kalau berdasarkan fisik, makin lama makin gak menarik.Cantik fisik relatif, tuturnya.

Kecantikan sifat, ujar Ustaz Abu, dapat membahagiakan pasangan. Hal tersebut telah dibuk- tikan oleh Rasulullah ketika baru tiba dari perang. Ketika sampai di rumah, Rasulullah disambut oleh istrinya, Aisyah.

Aisyah kemudian membuatkan Rasulullah teh. Sambutan tersebut membuat Rasulullah bahagia, meskipun dalam keadaan lelah usai berperang. Rasululah juga membalas kasih sayang Aisyah dengan sabar.Padahal, pernah Aisyah salah memasukkan garam ke dalam tehnya sehingga rasa teh Nabi menjadi asin.

Kemudian, dalam proses saling mengenal calon pasangan, Islam juga mengajarkan agar memerhatikan harta. Terkait hal ini, menurut Ustaz Abu, terdapat beberapa pemahaman. Namun, yang pasti, ketika suami mempunyai harta, istri harus mampu memanajemeni keuangannya.

Selanjutnya, nasab atau keturunan juga pertimbangan yang perlu diperhatikan. Sebab, jika calon pasangan berasal dari keturunan keluarga yang baik, diyakini akan melahirkan generasi yang baik juga. Islam juga mengajarkan supaya mempertimbangkan agama ketika akan memilih calon pasangan.

Apabila ingin bahagia di dunia dan akhirat maka pilihlah agamanya, bukan syahwat, kata Ustaz Abu.

Oleh karena itu, menurut Ustaz Abu, sangat jelas perbedaan cinta berdasarkan ajaran Islam dengan konsep cinta pada hari Valentine. Islam mengajarkan mencintai karena Allah, sedangkan Valentine lebih kepada budaya mengumbar syahwat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement