REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce kini harus menjelaskan mengapa dia tinggal gratis di sebuah apartemen di dapilnya. Pasalnya, Partai Buruh yang beroposisi terus mendesak pria yang mengakui perselingkuhannya ini untuk dipecat dari jabatannya.
Poin Utama
- Wakil PM kini tinggal di rumah milik temannya di Armidale tanpa membayar sewa.
- Partai Buruh menyebut dia yang meminta seperti itu dan itu melanggar kode etik menteri karena setara dengan hadiah.
- Joyce membantah dia yang meminta seperti itu. Dia juga menyebut masih membayar rumah yang kini ditinggali istri dan anak-anaknya.
Di Parlemen, oposisi menuduh Joyce melanggar kode perilaku seorang menteri karena meminta tempat tinggal dan menerima hadiah tersebut, yang nilainya sekitar 12 ribu dolar AS. Partai Buruh mengajukan mosi ke Parlemen agar Joyce segera dipecat. Menurut oposisi kode perilaku mengatur seorang menteri tak boleh mencari atau mendorong pemberian apa pun dalam kapasitas pribadi mereka.
Mosi tersebut dikalahkan dalam voting dengan perbandingan 73 tidak setuju dan 70 setuju. Namun mosi ini membuat Joyce harus menjelaskan mengenai situasi pribadi yang dialaminya.
Joyce membela diri dengan mengatakan telah menawarkan membayar uang sewa apartemen namun temannya tak bersedia menerimanya. Dia membantah telah meminta temannya pebisnis Greg Maguire menolongnya. Sebaliknya, katanya, justru temannnya itulah yang menawarkan apartemennya untuk ditinggali Joyce.
Dia mengatakan Maguire menyebut diri Joyce hidup dengan sebuah koper. Dia bersikukuh Maguire menolak tawarannya membayar uang sewa karena ini antara sahabat.
"Kebanyakan orang tahu pada saat berpisah dari pernikahan, tidak aneh jika ada orang dekat yang menawarkan bantuan," kata Joyce.
Laporan surat kabar mengutip Maguire yang mengatakan Joycelah yang mendekati dia untuk mencari tempat tinggal. Namun Joyce kepada parlemen Joyce menyatakan Maguire dan orang lainnya yang justru menawarkan bantuan.
Dia menambahkan hal itu terjadi saat dia bukan berstatus anggota parlemen akibat adanya putusan mahkamah agung tentang isu kewarganegaraan ganda. "Setelah jelas dengan adanya pertimbangan mahkamah agung bahwa saya bukan lagi anggota Parlemen, dan harus ikut (pemilu sela), saya menjalani proses pencalegan," kata Joyce.
"Pada saat itulah Maguire mendekati saya, seperti juga banyak teman lainnya mendekati saya, untuk menawarkan dukungan," tambahnya.
Mencari akomodasi
ABC mendapatkan informasi staf kampanye Joyce mencari akomodasi untuknya selama pemilu sela dan menghubungi berbagai pihak dan agen perumahan. Stafnya juga menunjukkan kepada Joyce sejumlah pilihan tempat tinggal.
Sumber di Partai Nasional yang mengetahui kampanye berbicara dengan Maguire menanyakan masalah tempat tinggal. Sumber tersebut menjelaskan bahwa Maguire menyatakan memiliki beberapa apartemen yang tersedia dan akan menyiapkannya.
Keduanya berbicara "beberapa kali" setelah itu, namun "penawaran dan penerimaan" diserahkan kepada Joyce dan Maguire. Tidak jelas siapa yang menghubungi pertama kali untuk urusan tempat tinggal ini, apakah Joyce atau Maguire.
Maguire tidak tersedia dimintai komentar. Pemilu sela di dapil New England baru saja dimulai saat urusan apartemen itu sudah siap.
Joyce sesekali menginap di rumah kakaknya sampai dia pindah ke apatemen tersebut. Joyce mengatakan saat itu dia warga negara biasa, bukan anggota parlemen atau menteri, sehingga kode etik menteri tidak relevan.
"Saya yakin bahwa saya melakukan semua hal yang saya percaya sepenuhnya transparan," kata Joyce.
"Pada saat itu, disebutkan karena ini dari seorang sahabat maka tidak wajib untuk melaporkannya. Saya mengatakan ingin melaporkannya karena saya ingin sepenuhnya transparan dalam masalah ini," jelasnya.
Dia memperdebatkan deskripsi properti itu sebagai apartemen mewah. Menurut dia ini hanyalah apartemen biasa. Joyce juga mengatakan bahwa dia membayar rumah lain, yang merupakan tempat tinggal istri dan anak perempuannya di Tamworth.
Pada Desember lalu Joyce mengumumkan berpisah dari istrinya. Minggu ini dia mengakui memiliki pasangan baru.
Isu moral
Menteri Imigrasi Peter Dutton mengatakan Joyce bertindak tidak bermoral, namun tidak melanggar UU. Kepada stasiun radio Sydney 2GB Menteri Dutton menyatakan turut merasakan apa yang dialami istri dan keluarga Joyce.
Namun dia mengatakan terserah kepada Partai Nasional untuk memutuskan siapa yang memimpin mereka. "Seluruh situasi kacau ini akibat perbuatannya. Dia mengakui hal itu," kata Dutton.
"Apakah dia melanggar hukum? Tidak. Apakah dia bertindak tak bermoral? Ya," tambahnya.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.