Ahad 18 Feb 2018 08:51 WIB

AS Usulkan Tarif Bea Masuk Baja dan Aluminium

AS berencana menekan impor baja dan aluminium dari Cina serta negara lainnya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Baja
Foto: Rosa Panggabean/Antara
Baja

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) merekomendasikan kebijakan untuk menekan impor baja dan aluminium dari Cina serta negara lainnya. Departemen Perdagangan AS merekomendasikan penerapan tarif bea masuk secara global maupun berdasarkan negara tertentu.

Dilaporkan Reuters, Ahad (18/2), Departemen Perdagangan AS merekomendasikan bea masuk baja setidaknya 53 persen dari 12 negara. Kedua belas negara tersebut, yakni Brasil, Cina, Costa Rika, Mesir, India, Malaysia, Rusia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Thailand, Turki, dan Vietnam. Sedangkan, negara lainnya akan ditetapkan pembatasan kuota impor yang setara dengan tahun lalu tanpa bea masuk.

Sedangkan, bea masuk aluminium secara spesifik dikenakan kepada Cina, Hong Kong, Rusia, Venezuela, dan Vietnam. Lima negara ini akan dikenai bea masuk sebesar 23,6 persen. Sementara, negara lain boleh mengekspor aluminium setara dengan ekspor tahun lalu ke AS.

Adapun di sisi lain, Pemerintah AS dapat menetapkan kuota global sebesar 63 persen dari ekspor baja ke AS dan 87 persen dari ekspor aluminium ke AS. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, aturan ini untuk meningkatkan utilisasi kapasitas industri AS menjadi 80 persen. Saat ini utilisasi industri alumunium AS mencapai 48 persen dan baja sebesar 73 persen.

Ross mengatakan, keputusan akhir dari rekomendasi ini berada di tangan Presiden Donald Trump. Menurutnya, pengenaan tarif global akan menutup kemungkinan masuknya produk baja dan alumunium dari Cina ke AS dari pasar mana pun.

Ross mengaku tidak akan kaget jika banyak negara akan menentang kebijakan ini melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dia menegaskan tidak akan mundur dan mencabut kembali rekomendasi bea masuk tersebut.

Sementara itu, harga saham-saham baja AS melonjak. Harga saham US Steel dan AK Steel melonjak sebesar 14,7 persen dan 13,7 persen. Sedangkan saham Nucor naik 4,5 persen dan indeks baja S&P 1500 menguat 5,3 persen.

Harga saham Century Alumunium melonjak 8,3 persen. Sedangkan, Alcoa yang memiliki operasional secara global turun 0,40 persen. Terkait dengan rekomendasi bea masuk, Alcoa menyatakan, semestinya Pemerintah AS fokus pada kelebihan kapasitas baja di Cina, dan tidak menghukum negara-negara yang telah mematuhi aturan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement