REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua pasangan Cagub-Cawagub yang berkontestasi pada Pilgub Jatim 2018 dengan kompak mengikuti deklarasi kampanye damai di halaman Maspion Square, Jalan Frontage Ahmad Yani Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Ahad (18/2). Kehadiran keduanya di acara tersebut juga tak luput dari dukungan para relawan pendukung.
Relawan tersebut dengan semangat menyuarakan dukungan kepada pasangan calon yang dijagokannya. Dukungan tersebut direalisasikan dengan teriakan, nyanyi-nyanyian, maupun tari-tarian.
Pendukung Gus Ipul-Puti terlihat lebih dominan dalam deklarasi kampanye damai tersebut. Bahkan, saat pasangan calon gubernur lawannya memberikan sambutan, mereka terus menyelanya dengan teriakan-teriakan.
Tak terkecuali saat sang calon gubermur pendamping Khofifah Indar Parawansa, yakni Emil Elestianto Dardak memberi sambutan. Emil diteriaki dengan sebutan "penghianat". Akan tetapi, baik Khofifah maupun Emil tidak terlalu menanggapi teriakan-teriakan yang dilontarkan pendukung dari kubu lawannya. Keduanya tetap memberi sambutan yang berisi seruan agar pendukungnya mampu mewujudkan kampanye damai.
Emil yang menjadi bupati Trenggalek berkat dukungan PDIP disebut "penghianat" lantaran memilih maju dalam bursa pemilihan gubernur Jawa Timur mendampingi cagub Khofifah.