Ahad 18 Feb 2018 20:54 WIB

Pesawat Jatuh di Iran Diduga karena Cuaca Buruk

Pesawat kemudian lenyap dari radar menara pemantau setelah sekitar satu jam mengudara

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Maskapai Aseman Airlines
Foto: Marwan Naamani/AFP via Guardian.
Maskapai Aseman Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pesawat komersil milik maskapai Aseman Airlines mengalami kecelakaan di Pegunungan Zargos atau tepatnya gunung Dena di Iran. Pesawat yang mengangkut total 66 orang tersebut kandas di dekat kota pegunungan terpencil Semirom di Provinsi Isfahan, sekitar 390 mil dari Ibu Kota Teheran.

Pesawat yang membawa 60 penumpang, dua pramugari, dua pilot serta dua aparat keamanan itu diketahui lepas landas sekitar pukul 5 pagi waktu setempat dari bandara Mehrabad di Tehran menuju Yasuj. Pesawat dengan kode penerbangan EP3704 kemudian lenyap dari radar menara pemantau setelah sekitar satu jam mengudara.

Hilang kontak yang terjadi antara menara pengawas dan pesawat berjenis ATR-72 itu dipercaya terjadi setelah burung besi itu menubruk gunung Dena. Aseman Airlines membantah pesawat jatuh dikarekanan kesalahan teknis.

Mereka mengatakan, kecelakaan kemungkinan besar terjadi lantaran cuaca buruk di kawasan. Meski demikian, otoritas setempat masih menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

ATR merupakan pesawat bermesin turbo ganda yang biasa dipakai dalam penerbangan jarak pendek. Otoritas setempat hingga kini juga belum menemukan sisa-sisa kecelakaan pesawat tersebut.

Juru bicara Aseman Airlines Mohammad Taghi Tabatabai mengatakan, seluruh penumpang bersama enam awak kapal dilaporkan tewas. Meski demikian, Tabatabai mengaku hal tersebut belum bisa dilaporkan secara pasti mengingat kondisi kawasan yang sulit dijangkau.

"Kami masih belum memiliki akses ke lokasi kecelakaan sehingga jumlah korban tewas masih belum bisa dipastikan secara akurat," kata Mohammad Taghi Tabatabai seperti diwartakan BBC, Ahad (18/2).

Tabatabai mengatakan, tim evakuasi masih terus berusaha menuju lokasi jatuhnya pesawat. Namun, mereka terkendala cuaca buruk hingga mengharuskan pencarian korban melalui jalur darat. Helikopter yang sebelumnya dikerahkan ke lokasi perkiraan kecelakaan tidak bisa mendarat lantaran kabut tebal yang menutupi lokasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement