Senin 19 Feb 2018 08:26 WIB

Jazilul: Generasi Muda NU Harus Aktif Berdakwah di Medsos

Dibutuhkan upaya lebih aktif lagi dari para generasi muda NU.

Jazilul Fawaid
Foto: istimewa
Jazilul Fawaid

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Nahdlatul Ulama memiliki kontribusi besar mendirikan NKRI secara bahu membahu bersama elemen masyarakat yang lain. Fungsi dan peran sebagai penjaga  NKRI ini harus tetap dipertahankan ke depan. 

Menurut Ketua Fraksi PKB MPR RI, Jazilul Fawaid, di tengah-tengah gencarnya arus globalisasi dan digitalisasi sekarang, berbagai ideologi begitu mudahnya diserap masyarakat. Tidak peduli apakah ideologi tersebut bertentangan dengan empat pilar Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Di sinilah dituntut komitmen bersama terutama NU untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. 

"Perjuangan ulama dan santri NU jangan sampai dilupakan," kata Ketua Umum Ikatan Alumni PTIQ Jakarta ini dalam Sosialisasi 4 Pilar di hadapan aktivis PC GP Ansor Gresik di SMANU Gresik, Ahad (18/2). Hadir dalam kegiatan ini sebanyak 200 pengurus Ansor se-Kabupaten Gresik dan Wakil Bupati Gresik Moh Qosim. 

Jazilul mengatakan, peran nyata di era digital saat ini antara lain melalui dakwah di internet dan media sosial. Dibutuhkan upaya lebih aktif lagi dari para generasi muda NU tak terkecuali kader-kader GP Ansor agar mengisi media sosial dengan konten-konten positif yang menggemakan Islam moderat dan rahmatan lil alamin selaras dengan prinsip-prinsip Aswaja an-Nahdliyah.

"Penguasaan medsos mampu menyentuh domain dan dunia selama ini belum begitu kita sentuh," kata Koordinator Nasional Nusantara Mengaji ini.

Jazilul mengingatkan, ketidaksigapan dan kelengahan yang akhir-akhir ini melanda generasi muda, diakui atau tidak berdampak pada munculnya radikalisme agama baru ke permukaan.

Karena itu mesti segera diantisipasi dengan segera sebab bagaimanapun anak muda NU dan Ansor harus bergerak sebagai garda terdepan menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara."Ansor tidak boleh lengah dan gagap dengan teknologi," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement