Senin 19 Feb 2018 08:35 WIB

Ketua DPR Kecam Penyerangan Pimpinan Ponpes Muhammadiyah

KH Hakam Mubarok diserang oleh orang yang diduga sakit jiwa di Masjid Al Manar.,

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPR Bambang Soesatyo
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua DPR Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penyerangan terhadap ulama kembali terjadi. Pada Ahad (18/2) kemarin, pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, KH Hakam Mubarok diserang oleh pria yang diduga sakit jiwa di Masjid Al Manar, jelang shalat Zuhur.

Menanggapi hal tersebut Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengutuk keras penyerangan tersebut. Pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut menegaskan tindakan kekerasan terhadap orang lain, terlebih pemuka agama tidak pernah dibenarkan dalam hukum ataupun ajaran agama manapun.

"Saya mengutuk keras tindakan kekerasan yang masih terjadi kepada para pemuka agama di Indonesia. Apapun alasannya, tidak boleh lagi terjadi kekerasan serupa," tegasnya, Senin (19/2).

Bamsoet, meminta aparat penegak hukum segera bergerak cepat untuk mengusut tuntas kekerasan yang terjadi di Lamongan, sehinggatidak ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kejadian tersebut.

"Kepolisian harus segera dan serius mengusut tuntas kasus tersebut serta membongkar motif dan latar belakang penyerangan terhadap para pemuka agama. Jika polisi tidak bergerak cepat, saya khawatir akan ada pihak yang memprovokasi masyarakat kita sehinga kerukunan dan kedamaian bisa terganggu," jelas Bamsoet.

Bamsoet juga meminta masyarakat tidak terprovokasi atas tindakan ini. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap upaya mengadu domba umat. "Tidak ada dasar agama maupun budaya yang mendidik kita melakukan tindakan kekerasan. Saya harap masyarakat tidak terprovokasi, apalagi mengaitkan ini dengan isu SARA," ujarnya.

Bamsoet meminta pemerintah untuk tidak memberikan ruang atau kesempatan bagi siapapun untuk melakukan kekerasan. "Saya tegaskan, negara tidak boleh memberikan ruang toleransi bagi para pelaku tindakan kekerasan. Apalagi hingga mengganggu kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat," kata politikus Partai Golkar tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement