REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perusahaan yang mengoperasikan sistem tayangan ulang atau sistem asisten wasit (VAR), Hawk-eye, mengakui ada kesalahan teknis sehingga memunculkan kontroversi pada laga Manchester United kontra Huddersfield, akhir pekan lalu. Kontroversi disebabkan setelah garis yang ditunjukkan ketika pengambilan keputusan oleh VAR tidak lurus.
Hawk-eye menyatakan kesalahan teknis menyebabkan siaran televisi mendapatkan gambar dengan grafis yang salah. Namun, Hawk-eye menegaskan gambar 'garis melengkung' yang ditunjukkan oleh siaran televisi tidak digunakan untuk mengambil keputusan yang menganulir gol Juan Mata pada babak kelima Piala FA tersebut.
MU melaju ke perempat final Piala FA 2017/2018 setelah mengatasi perlawanan tuan rumah Huddersfield Town di Stadion John Smith, Ahad (18/2) dini hari WIB. Pada laga tersebut, MU menang dengan skor 2-0.
Seluruh gol MU disumbang oleh striker Romelu Lukaku yang diukir pada menit ketiga dan ke-55. Pada laga ini, dua gol MU dianulir oleh wasit yang memimpin pertandingan, Kevin Friend.
Satu di antaranya dianulir setelah bola masuk ke gawang. Namun, lewat pantauan VAR, Friend menganulir gol yang dibuat oleh Mata tersebut.
Kejadian ini bermula pada pengujung babak pertama ketika Mata menerima umpan Ashley Young dari sisi kanan lapangan dan berhasil menceploskan bola ke gawang Huddersfield. Para pemain tim tuan rumah menuding Mata telah berada dalam posisi off-side sehingga memprotes gol tersebut.
Kemudian, Friend memutuskan menggunakan teknologi VAR. Setelah melihat tayangan ulang VAR, Friend menganulir gol karena menganggap lutut Mata sudah melewati garis.
Namun, keputusan ini menuai perdebatan karena garis yang ditampilkan oleh VAR melalui stasiun televisi tidak lurus. Mata menyatakan keputusan tersebut tidak jelas, sedangkan pelatih MU Jose Mourinho mendorong sistem ini disempurnakan sehingga tidak membuat kesalahan.
Hawk-Eye tetap bersikukuh bahwa petugas pertandingan melihat tayangan ulang dengan garis lurus ketika mengambil keputusan. Garis itu berbeda dengan yang diperlihatkan oleh penonton melalui televisi.
"Untuk memastikan, VAR melihat gambar yang benar dengan garis yang benar untuk membuat keputusan. Ini terjadi karena gambar yang salah diberikan kepada stasiun televisi dan kami mohon maaf,” ujar Hawk-eye dilansir dari Sky Sports, Senin (19/2).
Insiden tersebut kembali membuat teknologi VAR mendapat kecaman, khususnya karena Friend telah mengesahkan gol tersebut sebelum intervensi oleh VAR. Kendati demikian, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) tetap puas dengan kontribusi VAR yang diperkenalkan pada Januari lalu.
FA juga menyadari penerapan VAR pada tahap awal akan sulit mencapai kesempurnaan. Sistem ini sedang diujicobakan di Piala FA dan Piala Liga musim ini.