REPUBLIKA.CO.ID, DAGESTAN -- Lima wanita dilaporkan tewas akibat penembakan yang terjadi di sebuah Gereja Kristen di Dagestan, Rusia. Lima orang lainnya termasuk seorang polisi dan petugas keamanan dilaporkan terluka.
Pria pelaku penembakan melakukan serangan terhadap orang-orang yang dalam perjalanan pulang setelah ikut ibadah alam di kota Kizlyar. Penyerang kemudian ditembak dan dibunuh di tempat kejadian.
Pria ini kemudian diidentifikasi dan diketahui bernama Khalil Khalilov berusia 22 tahun. Ia adalah penduduk Dagestan. ISIS kemudian mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan tersebut.
Baca juga, Kasus Kepala Sekolah yang Disebut Islamofobia Diselidiki.
Sebuah laporan dari media Rusia menyatakan Khalilov saat melakukan serangan dengan menggunakan senapan berburu dan melepaskan tembakan ke arah para jemaat yang meninggalkan sebuah ibadat selama perayaan Maslenitsa (sebuah festival pra-puasa tradisional).
Empat wanita terbunuh di tempat kejadian, dan seorang wanita lainnya meninggal di Rumah Sakit. Seperti dilansir dari BBC, RBK Daily mengutip seorang pendeta Ortodoks yang mengatakan serangan tersebut terjadi segera setelah kebaktian sore. Pria itu juga diketahui membawa senapan dan pisau.
ISIS kemudian mengatakan bahwa salah satu militannya telah melakukan serangan tersebut. Namun tidak ada bukti untuk mendukung klaim itu.
ISIS membuat klaim atas apa yang disebut "Provinsi Kaukasus". Suatu cabang resmi terakhir yang dibentuk oleh kelompok tersebut. Sejak diluncurkan pada 2015 cabang tersebut relatif sepi. Pihaknya hanya melakukan sejumlah serangan ringan terhadap petugas keamanan di Dagestan.