Senin 19 Feb 2018 13:55 WIB

Hammam, Cikal Bakal Klub Kesehatan

Dahulu tempat ini merupakan sarana interaksi umat Islam.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Agung Sasongko
Hammam Mughal
Foto: flickr.com
Hammam Mughal

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tempat-tempat pemandian umum dan klub kesehatan tumbuh bak jamur di musim hujan di seluruh dunia saat ini. Tempat-tempat itu menjadi gaya hidup mewah. Padahal, di zaman kegelapan Eropa tempat tersebut dianggap sebaliknya.

Setelah jatuhnya Roma, pemandian umum mulai kehilangan popularitas. Pemandian umum memiliki fasilitas lengkap di dalam satu gedung. Dalam gedung terdapat ruangan dengan suhu panas sedang atau tepidarium, ruangan steam panas atau  caldarium, dan kolam berendam air dingin yang disebut frigidarium.

Di sejumlah pemandian umum besar, pemandian dilengkapi dengan ruang ganti (apodyterium), ruang baca, dan ruang olahraga. Namun, fasilitas tersebut hanya bisa dinikmati kalangan elite saja.

Tradisi penggunaan pemandian umum atau hammam juga berlaku di negara-negara Mediterania, seperti Suriah. Berbeda dengan teknik yang diterapkan orang Roma, air di  pemandian umum ini tidak stagnan karena Islam menekankan pada kebersihan dan kesehatan. Ada ribuan  hammam yang dibangun di sini.

Sarana sosialisasi

Hammam adalah tempat bersosialisasi dan menjadi bagian penting dalam kehidupan warga Muslim. Nabi Muhammad SAW mengatakan kebersihan adalah sebagian dari iman. Karena itu, hammam dibangun dengan desain elegan, dihiasi dengan dekorasi dan ornamen.

Di bawah  kekuasaan Mamluk dan Ottoman, hammam adalah bangunan mewah yang dilengkapi air mancur nan indah dan kolam dekoratif. Namun, hammam sejak dulu sampai sekarang masih menjadi setting sosial yang unik bagi komunitas Muslim. Ia  memainkan peranan penting sebagai tempat Muslim berinteraksi. Teman, tetangga, kerabat, dan pekerja secara rutin bersama-sama menikmati suasana mandi bersama.

Dari interaksi antarkelompok ini terjalin hubungan yang kuat dan persahabatan.

Pertukaran gosip juga terjadi di sini. Ritual yang menenangkan ini dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Biasanya, perempuan menikmati pemandian umum saat siang dan laki-laki saat sore dan malam hari.

photo
Hammam as-Salamiyah

Pada abad ke-17, hammam kembali populer saat orang Eropa jatuh cinta dengan pemandian umum buatan Turki. Pemandian Turki pertama (bagnio) dibuka pada 1679 di Newgate Street, London, dan dibangun oleh pedagang Turki.

Saat seseorang mandi di pemandian Turki, pertama-tama ia akan beristirahat di ruangan hangat. Ruangan ini dipanaskan dengan aliran udara panas dan kering secara  berkesinambungan sehingga orang bisa berkeringat.

Dari situ, seseorang kemudian pindah ke ruangan yang lebih panas, lalu membasuh diri dengan air dingin. Setelah seluruh tubuh dibersihkan dan dipijat, ia kemudian masuk ke  ruangan yang lebih dingin untuk beristirahat.

photo
Hammam Al Basha

Hammam bisa dibilang sebagai cikal bakal dari klub kesehatan dan fitness yang sekarang bermunculan di dunia modern. Berendam di pemandian umum membuat  berkeringat sehingga membantu mengeluarkan lemak. Aliran air hangat meningkatkan sirkulasi darah dan metabolisme. Sembari relaksasi dan beristirahat, mereka yang menikmati pemandian umum juga bisa berinteraksi dengan suasana yang akrab.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement