Senin 19 Feb 2018 14:29 WIB

Salahkan FBI atas Penembakan, Trump Dikecam Siswa Florida

Trump melimpahkan kesalahan atas insiden penembakan tersebut kepada FBI.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Polisi berjaga di halaman sekolah SMA di Florida yang mengalami penyerangan.
Foto: Reuters
Polisi berjaga di halaman sekolah SMA di Florida yang mengalami penyerangan.

REPUBLIKA.CO.ID, PARKLAND -- Sejumlah siswa Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, yang selamat dari insiden penembakan massal pada Rabu (14/2), ramai-ramai mengecam Presiden AS Donald Trump. Hal ini dilakukan setelah Trump melimpahkan kesalahan atas insiden penembakan tersebut kepada FBI.

"Sangat menyedihkan FBI telah mengabaikan banyak sinyal yang dikirim pelaku penembakan sekolah di Florida. Mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membuktikan adanya kolusi antara Rusia dengan kampanye Trump, tidak ada kolusi," tulis Trump di akun Twitter pribadinya.

Namun Trump tidak memberikan bukti adanya kaitan antara penyelidikan campur tangan Rusia dalam pemilu presiden AS 2016 dengan kegagalan FBI mencegah penembakan di Florida. "Ya Tuhan, 17 teman sekelas saya tewas dan Anda masih bisa mengomentari masalah Rusia? Apakah Anda memiliki hati?" ujar Morgan Williams, siswa berusia 16 tahun.

FBI mengakui mereka telah gagal melakukan tindakan terhadap tersangka, Nikolas Cruz, yang memiliki senjata dan telah menyatakan keinginannya untuk membunuh. Cruz dikenai dakwaan 17 pembunuhan di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, dekat Ft. Lauderdale.

Siswa lainnya mengatakan mereka ingin pihak berwajib segera mengambil tindakan, bukannya saling menyalahkan. "Anda tahu apa yang tidak bisa diterima Menyalahkan semua orang kecuali penembak dan kurangnya kontrol senjata di negara kita. Anda bahkan menyalahkan para siswa. Kami melaporkannya, kami mencoba. Tapi bagaimana kami bisa tahu apa yang akan terjadi? Kurangnya simpati Anda membuktikan betapa menyedihkannya Anda," kata Carly Novell, seorang siswa senior.

Kemarahan siswa atas komentar Trump ini disampaikan setelah ratusan pendukung pengawasan senjata berkumpul di gedung pengadilan federal Broward County bersama sejumlah siswa yang selamat dari serangan tersebut. Orang tua siswa dan pemimpin masyarakat juga menuntut adanya pelarangan penjualan senjata di negara bagian Florida.

"Anda seharusnya menyatukan bangsa ini bersama-sama, bukan memecah belah kami," ungkap David Hogg seorang siswa senior lainnya, kepada Trump, dalam program 'Meet the Press' di NBC.

Sarah Lerner, seorang guru yang selamat dari penembakan tersebut, mengatakan pernyataan presiden itu merupakan penghinaan terhadap para korban dan keluarga mereka. "Ini adalah berita fakta. Anda datang ke Florida dan tidak berbicara dengan saya, murid-murid saya, atau rekan kerja saya. Anda justru memasang foto sedang bermain golf. Anda memalukan negara saya," ujar Lerner.

Emma Gonzalez, seorang siswa senior, termasuk di antara sekelompok korban yang selamat dalam penembakan. Ia memulai gerakan melawan penembakan massal, @NeverAgainMSD, yang merujuk pada insiden di Marjory Stoneman Douglas.

"Ini saatnya untuk perubahan. Mari kita mewujudkannya," kata Gonzalez di Twitter.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement