Senin 19 Feb 2018 17:24 WIB

Organisasi Kepemudaan Sleman Gelar Deklarasi Damai

Kegiatan dihadiri para perwakilan organisasi kepemudaan Kabupaten Sleman

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Hazliansyah
Sri Purnomo
Foto: Antara
Sri Purnomo

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Sri Purnomo dan Kapolres Sleman, AKBP Muhammad Firman Lukmanul Hakim menggelar pertemuan bertajuk Ngopi Bareng dengan ormas-ormas kepemudaan. Kegiatan itu diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.

Kegiatan itu dihadiri sekitar 125 orang yang merupakan perwakilan organisasi-organisasi kepemudaan di Kabupaten Sleman. Ada Karang Taruna, KNPI, GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Khatolik, Pemuda Kristen, Pemuda Hindu, Pemuda Budha dan lain-lain.

Dalam paparannya, Hempri Suyatna dari Forpi Sleman menilai, keberhasilan dan status sosial seseorang biasanya diukur dengan ekonomi dan materi. Tapi, ia merasa seharusnya itu tidak menjadi tolok ukur seseorang disebut berhasil.

"Namun, yang terjadi di masyarakat tidak bisa dipungkiri," kata Hempri.

Untuk itu, ia menekankan, generasi muda harus mampu menangkap permasalahan sosial yang terjadi di sekeliling dan tengah-tengah masyarakat. Hal itu tidak lain bertujuan untuk mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan.

Hempri merasa, permasalahan sosial banyak memiliki faktor yang menentukan seperti angka pengangguran yang tinggi dan dampaknya bisa menimbulkan tindak kriminal. Menurut Hempri, itu yang harus diantisipasi pemuda.

"Diantisipasi generasi muda yang notabene menjadi tulang punggung suatu bangsa," ujar Hempri.

Pada kesempatan itu, dilakukan deklarasi bertajuk "Deklarasi Damai Pemuda Sleman Jujur, Akur, Sak Sedulur". Itu ditandai penandatanganan Bupati Sleman, Kapolres SLeman, Ketua KNPI Sleman, Ketua Karang Taruna Sleman dan perwakilan-perwakilan organisasi kepemudaan.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Sri Purnomo menyampaikan, Kota Kesehatan turut menjadi julukan bagi Sleman setelah Kota Pelajar, Kota Pendidikan dan Kota Pariwisata. Maka itu, ia berharap generasi muda dapat mengambil peluang dengan predikat tersebut.

"Generasi muda harus mampu menjaga Sleman menjadi lebih baik dan mampu menjaga Sleman yang aman dan kondusif," kata Hempri.

Senada, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sleman, Sukron Arif Mutaqin menuturkan, peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini sangat perlu disikapi bersama secara bijak. Itu harus dilakukan semua elemen masyarakat.

Sukron menegaskan, generasi muda sebagai jantung utama harus mendengungkan kejujuran dan keakuran di tengah-tengah masyarakat. Terutama, tentang keamanan dan kondusifitas yang ada di Kabupaten Sleman.

"Meskipun berbeda agama dan golongan, namun kita harus bersatu pada agar Sleman lebih baik," ujar Hempri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement