Senin 19 Feb 2018 18:20 WIB

In Picture: Abu Sinabung Turun di Berbagai Kecamatan di Karo

Erupsi pertama tersebut memunculkan semburan awan panas hingga mencapai 5.000 meter..

Rep: AP, Antara/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Gunung Sinabung memuntahkan materi vulkanik tampak dari Kutarakyat, Sumatera Utara. (FOTO : Endro Rusharyanto/AP)

Siswa sekolah dasar menonton letusan gunung Sinabung yang memuntahkan material vulkanik di Karo, Sumatera Utara. (FOTO : Sarianto/AP)

Warga berada di depan rumahnya yang terkena dampak debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2). Erupsi Gunung Sinabung dengan tinggi kolom 5.000 meter menyebabkan sejumlah desa tertutup debu vulkanik. (FOTO : Surianto Sembiring/Antara)

Warga berada di samping mobil yang diselimuti debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2). Erupsi Gunung Sinabung dengan tinggi kolom 5.000 meter menyebabkan sejumlah desa tertutup debu vulkanik. (FOTO : Surianto Sembiring/Antara)

Warga berada di depan rumahnya yang terkena dampak debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2). (FOTO : Surianto Sembiring/Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  MEDAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat ada lima kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatra Utara yang terpapar debu vulkanis Gunung Sinabung. Debu akibat erupsi cukup besar yang kembali dialami Sinabung pada Senin (19/2) pagi.


Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Peranginangin yang dihubungi dari Medan, Senin mengatakan, lima kecamatan itu adalah Kecamatan Tiga Nderket, Payung, Munthe, Lau Balang, dan Namanteran.

Namun, berdasarkan pemantauan langsung BPBD, paparan debu vulkanis yang paling parah terjadi di Kecamatan Tiga Nderket dan Kecamatan Payung. "Di dua kecamatan itu, hampir semua desa diterpa debu vulkanis," katanya.

Sedangkan, di Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Namanteran terjadi hujan kerikil yang menimpa rumah warga ketika erupsi berlangsung.


Berdasarkan pengamatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi pada Senin pagi itu lebih besar dari erupsi sebelumnya, serta mengalami beberapa erupsi susulan meski frekuensi lebih rendah.

Disebabkan letusannya cukup kuat, erupsi pertama tersebut memunculkan semburan awan panas hingga mencapai 5.000 meter lebih.

sumber : AP, Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement