REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ratusan ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkup Pemerintah Provinsi Jatim mengikuti kegiatan Pelepasan ASN Menjelang Purna Tugas di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (19/2). Setidaknya, ada 250 ASN yang mengikuti kegiatan pelepasan tersebut.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim, Siswo Heru Toto mengungkapkan, terdapat 2.202 ASN di lingkup Pemprov Jatim yang memasuki masa purna tugas pada 2018.
"Sedangkan, yang dilepas pada kesempatan ini sebanyak 250 ASN, terdiri atas 168 ASN laki-laki dan 82 ASN wanita," kata Heru saat pelepasan.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta seluruh ASN Pemprov Jatim yang memasuki masa purna tugas untuk bersyukur. Alasannya, karena mereka bisa menjalani purnatugas dalam keadaan sejahtera dan baik atau khusnul khotimah.
Menurut Soekarwo, penyampaian rasa syukur ini sangat penting. Sebab, di luar sana masih terdapat ASN yang telah memasuki masa pensiun, tapi perkaranya belum selesai atau pensiun.
"Marilah kita bersyukur kepada Tuhan, ini adalah hari-hari yang penuh nikmat. Karena seluruh ASN Pemprov Jatim berjumlah 250 orang yang hadir di sini bisa pensiun dengan khusnul khotimah," kata Soekarwo.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu melanjutkan, berkesempatan menjadi seorang ASN merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Bukan hanya sekadar dapat menghidupi diri sendiri, istri, anak, bahkan keponakan, tetapi juga kebanggaan akan pekerjaan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo juga meminta Sekdaprov Jatim, Akhmad Sukardi untuk membentuk kelompok pensiunan ASN. Kelompok ini bertujuan bukan hanya untuk menjalin silaturahim, melainkan juga sebagai wadah bagi para pensiunan untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi.
"Bahkan selanjutnya juga dapat menjadi sebuah koperasi," ujar Pakde Karwo.
Dicontohkan, salah satu kelompok pensiunan yang dapat dijadikan /pilot project adalah Ikatan Mantan Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jatim (Intan Sejati). Saat ini, Intan Sejati sudah memasuki usia ke-30 tahun dan telah memberikan banyak manfaat bagi anggotanya.
Di antaranya, memberikan pinjaman dengan bunga nol persen bagi anggotanya yang sakit, memberikan kredit usaha, dan sebagainya. Menurut Soekarwo, potensi para purna tugas ini luar biasa sebab mereka masih bisa produktif. Dengan adanya kelompok atau koperasi pensiunan, selain sebagai ajang silaturahim, juga bisa memberi manfaat lain.
"Contohnya bila ada yang sakit bisa saling menjenguk, jika ada yang meninggal bisa memberikan santunan, atau juga bisa memberi pinjaman kepada para purnatugas yang ingin berwirausaha, kata Soekarwo.