Senin 19 Feb 2018 18:45 WIB

Bio Farma Jajaki Kerja Sama dengan Berbagai Negara

Pihaknya akan mengembangkan skema kerja sama regional.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Dubes RI untuk Pemerintah Islam Iran Octavino Alimudin dan Direktur Pemasaran Bio Farma Sri Harsi Teteki.
Foto: Bio Farma
Dubes RI untuk Pemerintah Islam Iran Octavino Alimudin dan Direktur Pemasaran Bio Farma Sri Harsi Teteki.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma terus mengembangkan bisnisnya. Bahkan, menurut Dirut PT Bio Farma, Rahman Rustan, pihaknya akan mengembangkan skema kerja sama bukan hanya dengan Unicef tapi kerja sama regional akan ditingkatkan.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan KBRI- KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) yang ada di sana," ujar Rahman kepada wartawan usai menggelar pertemuan dengan Tim Ekuin Kemenlu yang membawa enam Dubes berkunjung ke PT Bio Farma, Senin (19/2).

Rahman mengatakan, penjajakan akan dilakukan salah satunya dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Iran. Sebab, PT Bio Farma melihat di Iran banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia.

"Indonesia selama ini sudah mengirimkan vaksin ke Iran. Kami melihat, di Iran banyak potensial resercher karena teknologinya sudah maju. Ini, dibutuhkan Bio Farma," katanya.

Menurut Rahman, Bio Farma memerlukan transfer teknologi apa yang bisa ditransfer dari Iran. Untuk produksi sendiri, pengembagan obat-obatan di Indonesia harus terus dilakukan.

Rahman menjelaskan meskipun sejauh ini, pihaknya masih mendapatkan banyak bantuan dari para Dubes RI di beberapa negara. Namun, Bio Farma sangat membutuhkan saran, diskusi serta dukungan dari Kemenlu, juga para duta besar RI dalam menggali potensi lain.

Selain kerja sama suplai vaksin, kata dia, Bio Farma juga ingin menjajajaki potensi kerja sama riset ataupun kerja sama produksi yang bisa disinergikan dengan negara-negara sahabat. "Jika sebelumnya kami bekerjasama melalui jalur UNICEF. Selanjutnya, kami harapkan dengan adanya pertemuan ini dapat memudahkan akses kerja sama bilateral karena adanya bantuan dari para Duta Besar RI," kata Rahman

Rahman menjelaskan, di Iran saat ini PT Bio Farma memiliki 3 partner. Di Amerika latin ada di Argentina, Brazil, dan Kuba. Bahkan, untuk Amerika Latin sudah kerja sama dengan Brazil, Argentina dan Meksiko, ia sudah kirim vaksin setengah jadi.

"Ke Mexico kami sudah training teman-teman di sana untuk produksi jadi vaksin buatan Meksiko," katanya.

Selama ini, kata dia, kerja sama yang dilakukan ke negara berkembang selalu melalui Unicef. Namun, sekarang terbuka kerja sama bilateral. Yakni, Iran terbuka untuk timur tengah danMexico terbuka untuk Amerika Latin.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan KBRI di sana," katanya.

Rahman mengatakan yang paling berpotensi untuk dijajaki adalah produk herbal mengingat potensi biodiversity atau keanekaragaman hayati untuk produk herbal di Indonesia cukup besar.

"Kami fokus pada produk bioteknologi, sehingga untuk kerjasama produk herbal kami ingin mengajak tiga BUMN lain yaitu Indofarma, Kimia Farma, dan Phapros," kata Rahman

Adapun, Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan mewakili Regional Timur Tengah, Octavino Alimudin mengatakan mewakili kawasan masing-masing, pihaknya dapat menerima informasi langsung mengenai upaya yang sudah dilakukan Bio Farma.

Octavino menilai, posisi Indonesia sebagai produsen vaksin dan serum memang sangat diakui oleh dunia, bahkan menjadi potensi pasar baru bagi Indonesia melalui Bio Farma.

"Ini sangat bisa membantu kami untuk bisa menjalin kembali serta merintis segala hal yang tentunya akan menguntungkan bagi kedua belah pihak," kata Octavino

Ke depannya, kata dia, akan dilakukan kerja sama formal, baik dalam bentuk MoU atau kontrak lainnya, atau ada yang ingin diperoleh dari Negara masing-masing kawasan. Selain itu, Dubes RI tersebut akan mencari potensi apa yang bisa dijajaki dari negara tersebut.

Sedangkat terkait ekspor impor sesuai arahan Presiden RI, kata dia, Indonesia tidak hanya menerima tapi sudah saatnya memberikan bantuan. "Segala hal yang bersifat politik tentunya harus kita jabarkan dalam bentuk kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan," kata Octaino.

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar RI untuk Rumania, Amhar Azeth mendapat vaksinasi Td untuk pencegahan vaksin Difteri. "Saya ingin merasakan langsung manfaat vaksin fresh dari pabriknya," kata Amhar.

Saat ini, vaksin Bio Farma sudah tersebar lebih dari 130 negara di dunia. Bahkan Bio Farma telah mampu memasok 70 persen kebutuhan vaksin dunia.

PT Bio Farma, menerima kunjungan empat Duta Besar di Heritage building Bio Farma. Keempat Dubes RI tersebut adalah Duta besar Republik Indonesia di antaranya Octavino Alimudin, Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan mewakili Regional Timur Tengah, Amhar Azeth, Dubes RI untuk Rumania mewakili Regional Eropa, Sudirman Haseng, Dubes RI untuk Kamboja mewakili Regional Asia Tenggara dan Estella Anwar Bey, untuk Peru mewakili Regional Amerika latin. Empat Dubes tersebut hadir setelah sebelumnya mengikuti RAKER 132 Duta Besar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement