Senin 19 Feb 2018 23:05 WIB

De Boer Buka Rahasia Soal Ruang Ganti Inter yang Kacau

Ia mengungkapkan, pengalaman terburuknya sebagai pelatih terjadi di Inter.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Frank De Boer
Foto: EPA/DANIEL DAL ZENNARO
Frank De Boer

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Mantan pelatih Inter Milan Frank De Boer membeberkan kegagalanya ketika menangani La Beneamata. Ia mengaku kala itu Inter memiliki sebuah blok di ruang ganti dan para pemain saling menjatuhkan sama lain.

"Saya memiliki lebih banyak masalah di Italia dan itu bukan hanya karena bahasa, tapi juga cara mentransmisikan pesan dan gagasan saya," kata De Boer kepada Ziggo Sport disadur Football Italia, Senin (19/2).

De Boer menjabat sebagai pelatih I Nerazzurri menggantikan peran Roberto Mancini dua pekan sebelum musim 2016/2017 dimulai. Namun, perjalanan eks pemain Barcelona tersebut tak lama. Dirinya dipecat manajemen Inter pada 1 November 2016 setelah Inter menelan kekalahan atas Sampdoria pada lanjutan giornata ke-11 Serie A Italia musim itu.

Usai mengarungi masa-masa kelam bersama Inter, dirinya mencoba peruntungan di Negeri Ratu Elizabeth. De Boer akhirnya sepakat menangani tim kuda hitam Crystal Palace. Lagi-lagi, perjalannya tak lama dan ia kembali angkat koper.

Namun, pria 49 tahun mengungkpan, pengalaman terburuknya sebagai pelatih terjadi ketika menangani Inter Milan.

"Cara berpikir kami (Belanda) jauh lebih mirip dengan Inggris, sedangkan di Inter semuanya didasarkan pada sentimen. Mereka bahkan membentuk satu blok tujuh atau delapan pemain dan sisanya mencoba menjatuhkan mereka," kata De Boer.

Bagi De Boer hal tersebut sangatlah kacau, semua pemain dapat melakukan apa yang mereka inginkan. "Ketika saya mencoba mengajarkan sepak bola berbasis Inter play base, itu tak berjalan. Saya belum pernah melihatnya seperti ini. Pemain tim muda di Ajax jelas melakukannya dengan lebih baik. Saya tidak mengharapkan itu terjadi, bahkan dalam pelatihan, mereka menyerah pada rutinitas awal dan tidak melihat intinya," sambung dia.

Inter saat ini tengah mengalami periode sulit setelah baru saja menelan kekalahan 0-2 atas Genoa. Meski masih menempati zona Liga Champions di posisi keempat namun bukan tidak mungkin dengan performa yang terus menurun Nerazzurri bisa terlempar dari perebutan tiket Eropa untuk musim depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement