Selasa 20 Feb 2018 10:02 WIB

Gus Ipul akan Jadikan Kiai sebagai Penasihat Pemerintah

Niat itu bakal dilaksanakan jika Gus Ipul menang dalam Pilgub 2018.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Karta Raharja Ucu
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan tekadnya untuk berkantor secara berkala di Madura, jika terpilih dalam kontestasi Pilgub Jatim 2018. Bahkan, calon nomor urut dua itu menyatakan keinginannya menjadikan kiai sebagai penasihat politik dan pemerintahannya.

Komitmen itu dia tetapkan untuk mengawasi pelaksanaan program tambahan Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura). "Dengan berkantor di Madura secara berkala, saya dan Mbak Puti ingin memastikan pelaksanaan Satria Madura sesuai tujuan, dan kesejahteraan di pulau ini makin bisa dirasakan masyarakat," ujar Gus Ipul dalam siaran persnya, Selasa (20/2).

Gus Ipul mengungkapkan, APBD Jawa Timur telah mengalokasikan anggaran untuk Madura, di berbagai bidang. Pada 2017, dialokasikan sekitar Rp 1,7 triliun. Artinya, kalau ditambah Rp 1 triliun dengan program Satria Madura, ke depan bisa menjadi Rp 2,7 triliun untuk pembangunan Madura.

Tambahan Rp 1 triliun, kata Gus Ipul, dialokasikan khusus untuk tiga fokus kebijakan. Yaitu, pembangunan infrastruktur dasar (sanitasi, rumah layak dan suplai air bersih), peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan peningkatan ekonomi keluarga.

Gus Ipul ingin akselerasi pembangunan di Pulau Madura, yang mencakup empat kabupaten, bisa lebih cepat lagi. Karena, angka kemiskinan masih tinggi, juga indeks pembangunan manusia masih rendah. Keterbelakangan masih banyak mewarnai di Madura.

Karena itu, Gus Ipul pun berencana menempatkan beberapa kiai di Madura sebagai penasihat pemerintahan. Itu tak lain karena di Madura, menurutnya peran kiai sangat vital.

"Di Madura, peran kiai sangat besar. Dengan menempatkan kiai menjadi penasihat, semoga upaya mempercepat kemajuan Madura bisa terwujud," ujar mantan menteri Percepatan Desa Tertinggal itu.

Tentang teknis berkantor di Madura, ia menyebut Kantor Bakorwil Madura milik Pemprov Jawa Timur di Pamekasan bisa dimanfaatkan. Tak hanya itu, kegiatan berkantor di Madura menurutnya bisa pula dilakukan di pondok pesantren.

"Kalau di pondok pesantren, otomatis semua tamu, nanti akan diterima di situ. Dengan berkantor di pesantren, saya berharap dimulainya tradisi baru, dimana Gubernur Jawa Timur menjadi lebih dekat dengan rakyat dan lapangan," kata Gus Ipul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement