REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan menyebutkan terdapat dua poin kemajuan Sriwijaya FC. Kemajuan tersebut dapat terlihat jelas dari penampilan Alberto Goncalves dan kawan-kawan pada Piala Presiden 2018.
"Piala Presiden ini bagian dari persiapan kami ke Liga 1. Ada dua hal yang cukup memuaskan sejauh ini, jumlah kemasukan gol hanya tiga dari tujuh pertandingan dan ada perbaikan untuk transisi antara menyerang dan bertahan," kata dia di Palembang, Selasa (20/2).
Dengan begitu, Rahmad menilai, skuatnya terbilang sudah mampu menerjemahkan taktik dan strategi tim di lapangan. Hanya saja, beberapa "catatan merah" masih perlu menjadi perhatian untuk peningkatkan performa tim itu ke depan.
"Penerapan transisi antara menyerang dan bertahan harus lebih efektif karena di beberapa pertandingan masih banyak buang peluang, contoh saat melawan Bali United," kata dia.
Suporter dan pemain Sriwijaya FC merayakan kemenangan seusai laga perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2018 melawan PSMS Medan di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Karena itu, Rahmad meminta kepada manajemen klub tersebut untuk mengikuti satu turnamen pra-musim lagi, yakni Piala Gubernur Kaltim, 24 Februari hingga 4 Maret 2018. "Saya juga ingin memberikan kesempatan ke pemain yang menit bermainnya masih kurang sehingga tim benar-benar siap berlaga di Liga 1," ujar Rahmad.
Sriwijaya FC finis pada urutan ketiga Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan PSMS Medan dengan skor 4-0 pada Sabtu (17/2). Piala Presiden sejak awal tidak menjadi target manajemen tim tersebut karena target sebenarnya yakni juara Liga 1 untuk berlaga di AFC Cup.
Untuk mencapai target tersebut, sejumlah pemain berkualitas direkrut, seperti Makan Konate, Manuchehr Dzalilov (pemain terbaik AFC 2017), Mohammadou Ndiaye, dan Esteban Vizcarra.