REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Pendidikan Sumatra Selatan (Sumsel) kini sedang mempersiapkan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMA yang ada di daerah ini. Dari seluruh SMA negeri dan swasta di Sumsel belum seluruhnya bisa melaksanakan UNBK.
Dinas Pendidikan mencatat ada sebanyak 582 SMA negeri dan swasta yang tersebar di 17 kabupaten dan kota di Sumsel. Dari jumlah tersebut belum semua SMA bisa melaksanakan UNBK. "Pada UNBK 2018 ada 454 sekolah yang melaksanakan UNBK dan sisanya 128 sekolah belum bisa melaksanakan UNBK tahun ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo.
Dari 454 SMA di Sumsel yang melaksanakan UNBK 2018 menurut Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) 2018 Dinas Pendidikan Sumsel Bonny Syafrian, tidak seluruh sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri di sekolahnya masing-masing. Sebanyak 318 sekolah sudah melaksanakan UNBK secara mandiri dan 136 sekolah masih menumpang melaksanakan UNBK di sekolah lain.
Sementara itu terhadap 128 sekolah yang belum melaksanakan UNBK 2018 menurut Bonny Syafrian, sekolah tersebut akan melaksanakan UN dengan Ujian Nasional Kertas dan Pensil atau UNKP.
Bonny Syafrian menjelaskan, pelaksanaan UNBK SMA tidak wajib diikuti oleh seluruh SMA di Sumsel. Dinas Pendidikan Sumsel mengimbau agar sekolah bisa memperbaiki fasilitas, jaringan internet dan lain sebagainya agar bisa melaksanakan UNBK pada tahun berikutnya.
Menurut Bonny Syafrian yang juga Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (Kabid SMA) Dinas Pendidikan Sumsel, Walaupun sekolah tidak diwajibkan melaksanakan UNBK, namun sekolah yang melaksanakan UNBK memiliki nilai integritas lebih baik karena peluang kecurangan dalam ujian sangat minim sekali, katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Widodo memberi apresiasi terhadap sekolah yang berinisiatif untuk melaksanakan UNBK dengan menumpang ke sekolah lain. Itu artinya ada inisiatif dari sekolah sekolah tersebut untuk menggelar UNBK meskipun fasilitas maupun kondisi di sekolah mereka belum mendukung terlaksananya UNBK, ujarnya.
Selain menumpang ke SMA lain, Kepala Dinas Widodo berencana berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kabupaten dan kota di Sumsel agar SMA di daerah yang belum memiliki fasilitas komputer dan jaringan internet bisa menggunakan fasilitas yang ada di SMP di daerahnya.
Kalau ada SMA di daerah tidak punya jaringan internet bisa menumpang UNBK di SMP yang memiliki personal computer dan jaringan internet. Demikian juga saat UN SMP bisa menumpang di SMA yang memiliki komputer dan jaringan internet, kata Widodo.