REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Bali pada tanggal 23 sampai 25 Februari 2018 mendatang. Salah satu agenda penting Rakernas kali ini adalah pembahasan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) jelang pemilu 2019.
Untuk pembahasan Rakernas III kali ini, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan keseluruhan Rakernas bersifat tertutup. Dan hasil capres cawapres itu akan diumumkan pada momentum yang tepat.
"Rakernas akan membahas hal-hal strategis berkaitan dengan pilkada serentak 2018, berbagai persoalan bangsa dan negara, dan tahapan strategis pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019," ungkap Hasto, Selasa (20/2).
Karena pentingnya pembahasan seluruh acara Rakernas akan berlangsung tertutup dari media. Menurut Hasto dengan melakukan pembahasan secara internal dan tertutup, maka berbagai persoalan dapat dilihat secara jernih.
Dengan demikian agenda politik yang ditawarkan PDI Perjuangan pun agar berakar kuat pada kehendak rakyat, dan berpijak pada ideologi bangsa Pancasila. Menurutnya ruang politik di Indonesia harus diisi dengan wajah politik yang membangun peradaban.
"(Yakni) politik yang berkebudayaan, serta politik yang membangun harapan," terangnya.
Tujuannya, lanjut Hasto, tidak lain untuk hidup lebih baik dengan mengangkat harkat dan martabat sebagai bangsa pejuang; bangsa yang memiliki cita-cita luhur. Dalam Rakernas tersebut juga akan disampaikan laporan dari DPD partai seluruh Indonesia dan Badan-badan di dalam partai.
Hasto mengungkapkan pembukaan akan dilakukan secara sederhana, diikuti oleh internal kader Partai, mengingat pembahasan berkaitan hal-hal khusus. Kemudian dikatakannya, Rakernas akan membahas hal-hal strategis terkait pemenangan pemilu.
Demikian halnya dengan pasangan capres cawapres yang akan diusung, serta kapan momentum pengumuman, kongres telah memberikan mandat pada Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri.
Ia memastikan, Rakernas belum akan mengumumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Pernyataan ini penting, mengingat ada kecenderungan pemberitaan, oleh media tertentu, yang melakukan framing, sesuai agenda politiknya, namun seringkali merahasiakan narasumbernya," ungkap Hasto.
Hal-hal terkait dengan pengumuman nama pemimpin nasional, ia pastikan akan disampaikan secara khusus. Karena bagi PDI Perjuangan, fokus utama saat ini adalah memberikan dukungan yang lebih efektif bagi pemerintahan Bapak Presiden Jokowi.
"PDI Perjuangan memberikan apresiasi atas kerja keras dan pencapaian kinerja Bapak Jokowi, dengan model kepemimpinan turun ke bawah, dan kemampuannya menyelesaikan persoalan bangsa dan negara guna mewujudkan Indonesia yang lebih berdaulat, berdikari, dan berkebudayaan," paparnya.