REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Di tengah persoalan kenakalan pelajar dan remaja, kehadiran Sekolah Islam Terpadu (SIT) sangat membantu pemerintah. Selain turut mencerdaskan anak bangsa, kehadiran SIT juga menjadi alternatif dalam mengawal ahlak para generasi muda.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, M Natsir saat menerima silaturahim pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Korda Semarang 2, di Ungaran, kabupaten Semarang, Selasa (20/2).
Ia berharap Sekolah Islam Terpadu (SIT) bisa menjadi solusi terhadap permasalahan kenakalan remaja yang semakin harisemakin komplek dan memprihatinkan. SIT harus mampu membentengi peserta didik dengan bekal agama yang kokoh sehingga akan lahir peserta didik yangberkarakter mulia, katanya.
Dalam kesempatan ini natsir juga menyampaikan terima kasihnya kepada JSIT yang telah berperan aktif dalam mencerdaskan anak bangsa. Jaringan sekolah yang menempatkan porsi pendidikanagamanya lebih banyak bisa melahirkan peserta didik berkarakter dengan pondasi agama yang kuat.
Agar peserta didik merasa nyaman dan menjadikan guru sebagai teladan dalam kesehariannya, guru di SIT juga harusbisa memberikan pelayanan terbaik kepada siswanya. Guru diharapkan bisa memposisikan diri menjadi orang tua dan sahabat bagi peserta didiknya.
Sehingga setiap permasalahan yangdihadapi oleh siswa di lingkungan sekolah bisa terselesaikan, tambah Natsirdidampingi Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas), DisdikbudporaKabupaten Semarang, M Taufiqurrahman.
Terpisah, Ketua JSIT Indonesia Korda Semarang 2, Sunarto mengatakan, silaturrahim ini dimaksudkan untuk menjalinkomunikasi dan hubungan baik antara Disdikbudpora dan sekolah- sekolah IslamTerpadu yang ada di wilayah kabupaten Semarang.
Saat ini, jelasnya, Sekolah Islam Terpadu yang tersebar di Kabupaten Semarang meliputi TKIT, SDIT dan SMPIT. Secara keorganisasian semuanya bernaung di bawah naungan JSIT Indonesia Korda Semarang 2.
Sebagai bagian dari pendidik anak bangsa, JSIT akan mendorong sekolah- sekolah Islam Terpadu untuk dapat mengoptimalkan peran dalam mengawal ahlak dan moral generasi bangsa, tegasnya.
Sementara itu, Kabid Dikdas Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Taufiqurrahman mengaku ikut bersyukur denganprestasi yang diraih oleh Sekolah Islam Terpadu dalam lomba MAPSI dan OSN. Juga prestasi dalam capaian Ujian Nasional (UN).
Tahun lalu, siswa SMPIT Nurul Islam, Tengaran mampu meraih nilai tertinggi UN nomor dua di wilayah KabupatenSemarang. Semoga prestasi ini akan memacu SIT lainnya untuk terus mendorongkualitas pendidikan di Kabupaten Semarang, tambahnya.