REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas motif penyerangan sejumlah pemuka agama yang terakhir menimpa Kiai Hakam Mubarok. Kiai Hakam adalah pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
"Kepolisian harus mengusut tuntas, apa motif penyerangan terhadap para pemuka agama ini. Mengingat, penyerangan ini telah menimbulkan keresahan dan menggangu kenyamanan masyarakat," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/2).
Taufik meminta pemerintah tidak memberikan ruang atau kesempatan bagi siapapun melakukan tindak kekerasan. Hal itu, menurut dia, karena tidak ada satu agama apapun yang mengajarkan kekerasan.
"Tindakan kekerasan terhadap orang lain, terlebih pemuka agama tidak pernah dibenarkan dalam hukum ataupun ajaran agama manapun," ujarnya.
Taufik menegaskan, bahwa negara tidak boleh memberikan ruang toleransi bagi para pelaku tindakan kekerasan apalagi sampai mengganggu ketenangan dan keamanan. Menurut dia, apapun alasannya, tidak boleh lagi terjadi kekerasan serupa di kemudian hari.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dan terprovakasi atas insiden ini. "Masyarakat juga jangan terpancing terhadap berbagai upaya adu domba umat ini, termasuk mengaitkannya dengan isu SARA," katanya.