Selasa 20 Feb 2018 17:12 WIB

Zul-Rohmi Harap Silaturahim tak Putus Karena Beda Pilihan

Ada banyak kejadian di proses Pemilu dan Pilkada yang menimbulkan perpecahan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah
Foto: Febrian Fachri/Republika
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah berharap proses Pemilihan Umum Kepala Daerah NTB tidak merusak keharmonisan di tengah-tengah masyarakat.

Zulkieflimansyah menyebut berbeda pilihan pasangan calon pemimpin dalam demokrasi adalah hal biasa. Asalkan tetap mempertahankan kebersamaan.

"Partai boleh beda, calon boleh beda. Tapi ukhuwah Islamiah tetap lanjutkan, pertahankan. Allah sudah tentukan pilihan terbaik," kata Zulkieflimansyah di Dusun Aik Darek, Kecamatan Baru Kliang, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (20/2).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan ada banyak kejadian di proses Pemilu Nasional dan Pilkada yang menimbulkan perpecahan di masyarakat. Karena tim dari pasangan calon sengaja membuat suasana mencekam. Jadinya ongkos politik yang harus dikeluarkan calon kepala daerah jadi lebih besar. Sehingga dikhawatirkan calon terpilih mudah tergoda untuk korupsi untuk mengembalikan ongkos kampanye.

Hal itulah yang ingin dicegah oleh Zul-Rohmi dalam Pilkada NTB 2018 kali ini. Mereka ingin mengikuti tahapan Pemilu terutama proses kampanye dengan santun. Zul ingin masyarakat lebih maju dalam berpolitik di dalam demokrasi. "Politik itu harus mengembirakan. Jangan karena beda calon kita putus silaturahim. Jangan sampai masjid kehilangan keceriaan gara-gara Pilkada," ujar Zul.

Pasangan Zul-Rohmi adalah Paslon Cagub dan Cawagub NTB nomor urut tiga. Mereka akan bersaing dengan tiga paslon lain. Yaitu nomor urut satu Moh Suhaili dan Muhammad Amin, nomor urut duaAhyar Abduh dan Mori Hanafi, serta paslon nomor empat Ali Bin Dachlan dan Lalu Gede Sakti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement