Selasa 20 Feb 2018 19:03 WIB

Ada Pihak Ingin Mengadu Domba Antaragama

Ada yang meyakini bisa memecah dan mengkoyak-koyak kita. Mari kita lawan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Foto: mpr
Ketua MPR Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan meminta kepada umat Islam dan umat agama lain untuk dapat menahan diri dalam menyikapi tindakan kekerasan terhadap para ulama atau tokoh agama. Sebab, menurutnya, ada pihak yang ingin mengadu domba antaragama-agama.

"Ini saya kira ada yang ingin mengadu domba antarumat agama, memasuki tahun-tahun politik seperti ini kita jangan terpancing," kata Zulkifli kepada Republika.co.id di Aula Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta, Selasa (20/2).

Menurutnya, kekerasan dan penganiayaan terhadap tokoh-tokoh agama ada yang meyakini bisa memecah belah dan mengkoyak-koyak antarumat agama. Dia juga mengajak semua pihak untuk melawan dengan membuktikan bahwa umat agama-agama di Indonesia tidak bisa dipecah belah, diadu domba dan dikoyak-koyak.

"Ada yang meyakini bisa memecah kita, ada yang meyakini bisa mengkoyak-koyak kita, mari kita lawan kita buktikan bahwa kita tidak bisa dipecah belah, bahwa kita tidak bisa diadu-adu, bahwa kita tidak bisa dikoyak-koyak," tegasnya.

Zulkifli juga meminta aparat keamanan segera bertindak dan mengambil langkah-langka untuk menangani kekerasan yang menyasar tokoh-tokoh agama. Sebab, kalau penanganannya lama dikhawatirkan akan ada pihak yang terpancing. Walau semua bilang jangan terpancing dan menahan diri.

"Saya meminta aparat keamanan segera bertindak, mengambil langkah-langkah, karena kalau lama-lama bisa terpancing, walau kita bilang jangan terpancing ," ujarnya.

Zulkifli menerangkan, kalau penanganannya terlalu lama dan kekerasan terhadap tokoh agama masih terus terjadi, dikhawatirkan ada pihak yang tidak sabar. Oleh karena itu polisi, aparat keamanan dan intelijen segera melakukan langkah-langkah agar tokoh agama tidak lagi menjadi sasaran kekerasan. Kalau ada lagi tokoh agama menjadi sasaran kekerasan dikhawatirkan umat tidak sabar.

"Oleh karena itu saya meminta polisi, aparat keamanan, intelijen melakukan langkah-langkah agar ini tidak terjadi lagi. Umat sabar tahan diri, tapi polisi juga segera mengambil langkah-langkah untuk menghentikan ini," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement