REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri mengaku proyek infrastruktur masih menyisakan masalah kecelakaan kerja. Hal ini menyusul robohnya tiang saat pengecoran di proyek Tol Becakayu.
"Jangan sampai proyek nasional yang sedang berjalan ini menyisakan masalah kecelakaan kerja," kata Hanif di Istana Negara, Selasa (20/2).
Hanif pun akan segera melakulan koordinasi dengan Kementerian terkait khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian BUMN yang membawahi kontraktor sejumlah proyek nasional. Hal ini untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dijalankan dalam setiap pengerjaan konstruksi.
Hanif pun mengaku miris karena kecelakaan dalam pengerjaan infrastruktur bukan hanya terjadi kali ini. Kejadian serupa sempat terjadi pada proyek LRT. Untuk itu pengawasan K3 harus benar-benar dipantau karena bisa jadi sejumlah kesalahan yang terjadi dalam pembangunan konstruksi dikarenakan faktor manusia yang lalai. "Intinya harus dicarikan solusi," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Selasa pagi ini, ia secara langsung meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuldjono, untuk lebih memperketat pengawasan setiap proyek yang dibangun pemerintah. Terlebih proyek infrastruktur yang konstruksinya berada di atas tanah seperti jalan tol, terlebih pembangunan ini dilakukan di banyak tempat.
"Ada flyover, LRT, jalan tol layang, sehingga memerlukan pengawasan rutin, ketat, dan kita harapkan melalui pengawasan itu baik kesalahan atau kelalaian, mendirikan komponen yang mendukung benar-benar terawasi," ujar Jokowi usai melantik duta besar di Istana Negara, Selasa (20/2).
Jokowi mengatakan, dalam pengerjaan infrastruktur banyak hal detail yang harus diperhatikan. Sehingga tidak bisa ketika proyek itu sudah berjalan, tidak diawasi secara berkala.