REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak tiga lokasi kebakaran lahan dan hutan di Kota Dumai, Provinsi Riau, hingga kini belum bisa dikendalikan oleh Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (Satgas Karhutla) Riau. Upaya pemadaman sudah memasuki hari kesembilan.
Berdasarkan data Satgas Karhutla Riau, Rabu (21/2), kebakaran lahan luas terjadi di Jl. Lintas Dumai Pakning seluas sekitar 30 hektare. Titik api tepatnya berada di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur.
Upaya pemadaman dilakukan oleh 10 personel TNI, 20 dari Polri, 25 anggota Manggala Agni, lima Masyarakat Perduli Api (MPA).
Kemudian ada kebakaran lahan seluas 16,5 ha di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur. Personel yang berada di lokasi antara lain dari Manggala Agni Daops Dumai, TNI, Polri, BPBD Dumai, MPA dan Anggota Resort BBKSDA Riau.
"Upaya pemadaman sudah hari kesembilan," kata Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Riau, Edwar Sanger.
Selain itu, Satgas juga masih berupaya memadamkan kebakaran lahan di Perum. Altaf Agencie RT 04, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur. Kebakaran yang masih terjadi hingga hari kedua sudah mencapai luas sekitar 12 ha.
Personel yang diturunkan antara lain dari Manggala Agni Daops Dumai, BPBD Dumai, TNI, Polri, MPA dan Anggota Resort BBKSDA Riau.
Sementara itu, kebakaran lahan di Jl. Dualim I RT 01 Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai dipastikan sudah padam. Kebakaran tersebut mencapai luas sekitar setengah Ha. Personel yang melakukan pemadaman terdiri dari lima TNI, enam Polisi, tujuh orang dari Dinas Pertanian setempat dan enam MPA. "Upaya selanjutnya melakukan pendinginan di titik asap," kata Edwar.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG menggunakan Satelit Terra & Aqua menunjukan ada tiga titik panas di Riau. Lokasinya masing-masing berada di Bengkalis, Siak, dan Rokan Hilir.
Satu titik panas di Siak menunjukkan tingkat keakuratan di atas 70 persen, sehingga memungkinkan itu titik api Karhutla.
Terhitung sejak 19 Februari hingga 31 Mei 2018, Riau sudah berada pada status Siaga Darurat Karhutla. Pemerintah Provinsi Riau menetapkan kondisi ini karena pada awal tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) dan luas Karhutla yang sangat naik signifikan. Luas kebakaran lahan kini mencapai 641,3 Ha.