REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Melibatkan seluruh elemen bangsa Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali melayarkan Kapal Kemanusiaan. Kali ini, 10 ribu ton beras dikirim secara bertahap menuju Palestina. Kapal Kemanusiaan Palestina resmi lepas jangkar dari Terminal Petikemas Surabaya, Rabu (21/2).
Seremoni pelepasan Kapal Kemanusiaan untuk Palestina dihadiri oleh Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin, dan juga Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Luar Negeri RI Salman Al Farisi. Pelepasan tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine sebagai simbolis pelayaran Kapal Kemanusiaan.
Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin mengatakan, berlayarnya Kapal Kemanusiaan menandakan besarnya kepedulian bangsa Indonesia dalam merespons krisis kemanusiaan yang menimpa masyarakat Palestina. Ahyudin juga mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk senantiasa melakukan ikhtiar-ikhtiar kebaikan.
"Apa yang kita berikan untuk Palestina, memperlihatkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang baik. Kita tidak akan kekurangan narasi kebaikan. Bangsa ini tak boleh sepi dari ikhtiar-ikhtiar kebaikan untuk kehidupan," ujar Ahyudin seusai pelepasan.
Ahyudin menjelaskan, ribuan ton beras yang dilayarkan menuju Palestina dihimpun dari beberapa kabupaten yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sejumlah kabupaten tersebut di antaranya Bojonegoro, Ponorogo, Ngawi, Sragen, Purwodadi, Rembang, dan Blora. Proses pengumpulan beras ini telah dimulai sejak panen raya awal Februari 2018.
Adapun, seluruh kegiatan panen hingga pengemasan beras berpusat di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) binaan ACT di Desa Jipang, Kabupaten Blora. Koordinator LPM Harun Susanto mengungkapkan, lebih dari dua ratus relawan terlibat dalam proses panen hingga pengangkutan beras Kapal Kemanusiaan Palestina.
"Kalau dihitung-hitung, sudah ada lebih dari 200 relawan yang ikut. Ada yang tugasnya menggiling gabah, mengemas, sampai mengangkut beras ke truk-truk kecil maupun kontainer," ujar Harun.
Beras-beras kualitas terbaik yang dipanen oleh petani Indonesia ini lantas diangkut menuju Terminal Petikemas Surabaya. Sekitar 80 truk kontainer yang mengangkut ribuan ton beras tersebut telah diberangkatkan secara bertahap sejak Jumat (16/2).
Kapal Kemanusiaan Palestina yang mulai berlayar, pada Rabu (21/2), diperkirakan akan menempuh perjalanan laut sejauh 9270 kilometer atau sekitar 40 hari. Sama seperti Kapal Kemanusiaan Somalia dan Rohingya sebelumnya, pengiriman beras ke Palestina melalui kapal laut ini terlaksana atas kerja sama ACT dengan PT Samudera Indonesia.