REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir memutuskan membuka akses perbatasan terhadap blokade Jalur Gaza. Mesir akan terus membuka akses keluar-masuk jalur yang menghubungkan Semenanjung Sinai dan Gaza itu selama empat hari.
Seperti diwartakan Anadolu Agency, Rabu (21/2) pengumuman dibukanya akses perbatasan itu dilakukan oleh Kedutaan Besar Palestina di Kairo, Mesir. Mereka mengatakan pintu perbatasan bisa diakses melalui dua arah. Akses sebelumnya juga telah diberikan pada Senin lalu secara searah dari Mesir ke Gaza.
Meski demikian, otoritas Mesir hingga kini belum bisa dikonfirmasi terkait pembukaan akses perbatasan tersebut. Jalur Gaza telah mengalami blokade udara, darat dan laut oleh Israel dan Mesir sejak 2007. Kota tersebut dihubungkan dengan dunia luar melalui tujuh pintu perbatasan.
Namun, enam diantaranya dikendalikan oleh Israel dan satu oleh Mesir di Rafah. Penutupan akses tersebut dilakukan secara ketat sejak era mantan Presiden Mohamed Morsi. Presiden kelima itu lantas digulingkan oleh Abdel Fattah el-Sisi pada 2013.
Israel menutup empat penyeberangan komersialnya dengan Gaza pada pertengahan 2007 setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas merebut kendali jalur pantai dari Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat.