REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats masih merawat 12 pasien gizi buruk dan campak pascakejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat. Direktur RSUD Agats Riechard Mirino mengatakan saat ini seluruh pasien campak dan gizi buruk sedang dalam masa pemulihan untuk nantinya kembali dipulangkan ke kampung masing-masing.
"Pasca-KLB hingga saat ini jumlah gizi buruk yang kami rawat 11 orang. Masih ada pasien campak yang datang kami rawat satu orang," kata dia, Rabu (21/2).
Selama masa pemulihan pasien diberikan makanan bergizi untuk mencukupi gizi dan mengejar pertumbuhan, serta diberikan susu. Riechard menjelaskan permasalahan anak dengan gizi buruk di Asmat bermula pada kondisi kesehatan ibu yang tidak baik saat sebelum melahirkan.
Dia menjelaskan hampir semua ibu hamil memiliki kadar hemoglobin dalam darah yang rendah atau jauh di bawah kadar normal bagi wanita sebesar 12-14 gr/dL. Riechard mengkategorikan hampir seluruh ibu hamil yang akan melahirkan dalam keadaan gizi sangat buruk.
"Kadang bisa empat dan lima HB-nya, sehingga melahirkan dengan pendarahan yang banyak," kata dia.
Di samping itu kebanyakan keluarga di Asmat memiliki banyak anak dan dengan jarak kelahiran yang dekat. Alhasil tidak seluruh anak mendapatkan ASI secara eksklusif selama dua tahun.