Rabu 21 Feb 2018 16:06 WIB

Aparat Jangan Sepelekan Tanda Misterius di Rumah Ulama

Simbol-simbol tertentu di rumah ibadah harus mendapat tindakan cepat.

Rep: Umi Nur Fadillah/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie  memberikan keterangan kepada media dalam acara diskusi media dialektika di Jakarta, Rabu (21/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie memberikan keterangan kepada media dalam acara diskusi media dialektika di Jakarta, Rabu (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) meminta aparat penegak hukum tak menyepelekan adanya tanda misterius di rumah ibadah dan pemuka agama beberapa waktu lalu. "Aparat tak boleh anggap sepele, harus serius meneliti bagimana latar belakang sebab untuk mencegah terjadinya yang tak diharapkan," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie dalam diskusi bersama media di Kantor ICMI, Menteng, Jakarta, Pusat, Rabu (21/2).

Ia menegaskan, adanya simbol-simbol tertentu di rumah ibadah harus mendapat tindakan cepat dari aparat keamanan. Badan Intelijen Negara (BIN) juga harus aktif melakukan tindakan preventif.

"Kita harus bisa cegah. Bisa saja itu adu domba sehingga harus dicopot segera,"ujar dia.

Menurut Jimly, bisa saja tanda tersebut berkembang ke rumah ibadah pemeluk agama lain. Sehingga, ia mengimbau pengurus rumah ibadah segera menghapus tanda tersebut.

Ia beranggapan, pengurus rumah ibadah tak perlu memperbesar temuan itu. Tak ditutup kemungkinan, hal itu hanya permainan sesaat pihak tak bertanggung jawab. Namun, ia meminta kepolisian tetap mengusut tuntas kasus tersebut.

Jimly berharap tahun politik tak membuat masyarakat Indonesia terpecah belah. Ia mengatakan, ICMI mengimbau tim sukses pasangan calon kepala daerah mendukung jagoannya secara proporsional dan sesuai aturan.

"Sebab, pas dia sudah kepilih, dia akan lupa sama Anda. Sehingga, tak usah emosional memberi dukungan," tutur Jimly.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement