Rabu 21 Feb 2018 17:12 WIB

Gandeng Indonesia Mengajar, Wanadri Gelar Ekspedisi di Papua

Sejumlah kegiatannya diantaranya ekspedisi Puncak Mandala dan pelatihan guru

Wanadri dalam salah satu ekspedisi pendakian
Foto: dok: Wanadri
Wanadri dalam salah satu ekspedisi pendakian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri bersiap menggelar kegiatan bertajuk Festival Puncak Papua (FPP) 2018. Kegiatan yang direncanakan berlangsung pada sekitar April hingga Mei 2018 ini akan mengusung sejumlah acara utama.

Festival yang diadakan di wilayah Kabupaten Bintang, Papua ini akan dimulai dengan pagelaran seni dan budaya hingga ekspedisi pendakian Puncak Mandala (4.760 mdpl) dan Puncak Yamin (4.500 mdpl).

“Sebagai implementasi dari tema kegiatan FPP, Kami juga akan melakukan kegiatan live in dengan fokus pelatihan guru, peningkatan mutu kesehatan, hingga pendataan lingkungan dan sosio-antropologi. Di samping itu akan dilakukan pelatihan seputar budidaya apotek hidup, manajemen keuangan desa hingga pendokumentasian dari seluruh kegiatan,” ujar Andi Angga Kusumah, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/2).

Dalam menyukseskan kegiatan ini, Wanadri bekerja sama dengan Indonesia Mengajar (IM). Selama ini, organisasi nirlaba tersebut memiliki konsentrasi pada kegiatan peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).

“Semoga apa yang kami lakukan bisa menginisiasi pemuda-pemudi Indonesia untuk terus berkontribusi kepada negara, terlebih pada upaya peningkatan mutu pendidikan, kesehatan dan penjelajahan alam,” imbuh Andi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Festival Puncak Papua, Dzaki Tirta mengatakan dimasukkannya 2 kegiatan ekspedisi pendakian besar dalam rangkaian FPP dimaksudkan guna membuka ruang informasi yang seluas-luasnya terkait potensi kewilayahan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Sebab, hingga kini belum terdapat informasi yang detail perihal Puncak Yamin lantaran gunung ini belum pernah didaki.

“Ekspedi Puncak Yamin akan menjadi ekspedisi perintisan jalur pertama menuju Puncak Yamin dan menghabiskan waktu 16 hari untuk satu gunung ini sendiri. Selain itu, ekspedisi ini juga membawa semangat nasionalis untuk mengukuhkan nama Puncak Yamin yang diambil dari nama Pahlawan M. Yamin, yang mana di luar Indonesia kebayakan orang mengenal puncak ini dengan nama ‘Prins Henrik Top’,” tutur Dzaki.

Sementara itu, Haiva Mudzaliva, Direktur Indonesia Mengajar mengajak sebanyak mungkin orang untuk terlibat mendukung pendidikan di tanah Papua.

"Kita semua punya mimpi yang besar untuk masa depan pendidikan di Papua dan optimisme untuk bisa mewujudkannya bersama-sama," tutur Haiva.

Indonesia Mengajar dan WANADRI sama-sama memiliki pengalaman bekerja di Pegunungan Bintang. Indonesia mengajar telah mengirimkan tiga angkatan Pengajar Muda di kabupaten Pegunungan Bintang, sedangkan Wanadri adalah organisasi pencinta alam yang berhasil mengirimkan tim ekspedisi dari Indonesia yang pertama mencapai puncak Gunung Mandala.

Festival Puncak Papua menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia yang memiliki semangat pendidikan untuk memajukan pendidikan dan ingin pergi bertualang di tanah timur Indonesia Papua.

Festival Puncak Papua membuka akses untuk pendidikan dan pariwisata di pegunungan Bintang Papua. Dari segi masyarakat lokal, terutama anak-anak, semakin terinspirasi dan semangat belajar untuk meraih cita-cita karena bertemu dengan banyak petualang dari berbagai macam latar profesi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement