REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Banjir yang melanda Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (20/2) mengakibatkan rusaknya sejumlah lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima Indra Jaya menyampaikan banjir tersebut menyasar pada enam desa yakni, Desa Sari, Tanah Putih, Bike, Jia, Parangina, dan Sangia.
Indra menyebutkan, banjir yang terjadi merupakan banjir kiriman dari Kecamatan Wawo akibat dari kerusakan hutan dan gundulnya gunung di seputaran Kecamatan Wawo dan sekitarnya. Indra menegaskan pentingnya masyarakat menjaga lingkungan.
"Diimbau kepada seluruh masyarakat di Wawo, Sape dan sekitarnya untuk mereboisasi kembali atau menanam kembali hutan dan gunung yang telah gundul agar banjir tidak terjadi lagi," ujar Indra dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (21/2).
Indra menjelaskan, banjir mengakibatkan rusaknya sekitar 175 hektare lahan pertanian yang terdiri atas 157 hektare lahan tanaman padi, 14 hektare lahan tanaman bawang merah, dan 4 hektare lahan tanaman jagung.
Indra mengungkapkan, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri telah memerintahkan BPBD Kabupaten Bima, Dinas Sosial Kabupaten Bima, dan Pol PP melakukan tindakan tanggap darurat bencana untuk membantu penanganan bencana banjir.