REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Cimanuk, terutama di Blok Gang Macan Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang dan Blok Waledan, Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, resah. Hal itu menyusul naiknya debit air sungai tersebut hingga sejajar dengan bantaran sungai, Rabu (21/2).
Selain tingginya debit sungai yang kini berarus deras, keresahan warga semakin bertambah karena air laut kini sedang pasang. Hal itu membuat air dari sungai tidak bisa terbuang dengan cepat ke laut.
"Warga sekarang resah, pada siaga kalau-kalau banjir datang," ujar seorang warga di Blok Gang Macan Desa Rambatan Wetan, Tarman.
Tarman mengatakan, di bloknya ada ratusan rumah warga yang terancam terendam banjir jika sungai Cimanuk sampai melimpas melewati bantaran. Karenanya, warga mulai bersiap mengamankan barang-barang berharga milik mereka ke tempat yang lebih tinggi.
Warga yang lain, Edi, menambahkan, air sungai kini sudah mulai mengalir melalui saluran-saluran pembuang kecil yang mengalir ke pemukiman warga. Hal itu menandakan ancaman banjir sudah di depan mata.
Sementara itu, ancaman banjir di Blok Waledan Desa Lamarantarung mengintai areal tambak dan sawah milik warga. Padahal, di tambak itu sedang dibudidayakan ikan bandeng dan di sawah sedang ditanam padi yang mulai berbulir.
Sano mengaku resah karena air laut sedang pasang. Menurutnya, air pasang laut biasanya mulai datang pada tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB. Air pasanglaut dipastikan akan membuat air sungai menjadi sulit terbuang ke laut.