Rabu 21 Feb 2018 18:39 WIB

Turki Serang Konvoi Pasukan Pro-Pemerintah Suriah

Komandan milisi pro-Assad mengaku sempat mundur, tapi kini sudah di Afrin.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan Turki dan milisi Suriah pro-Turki mencoba mengambil alih bukit Bursayah yang memisahkan Afrin yang dikuasai Kurdi dengan Kota Azaz, Suriah yang dikuasai Turki, 28 Januari 2018. Hampir sebulan operasi militer Turki berlangsung di Afrin.
Foto: AP Photo
Pasukan Turki dan milisi Suriah pro-Turki mencoba mengambil alih bukit Bursayah yang memisahkan Afrin yang dikuasai Kurdi dengan Kota Azaz, Suriah yang dikuasai Turki, 28 Januari 2018. Hampir sebulan operasi militer Turki berlangsung di Afrin.

REPUBLIKA.CO.ID, AFRIN -- Turki mengancam pasukan pro-pemerintah Suriah jika berani memasuki Afrin dan membantu milisi Kurdi. Pasukan Suriah akan dianggap sebagai target serangan yang sah oleh pasukan Turki yang sedang melakukan operasi militer di wilayah itu.

Konvoi sekitar 40-50 kendaraan yang membawa pasukan pro-pemerintah Suriah telah mencoba memasuki Afrin pada Selasa (20/2). Namun konvoi itu terpaksa mundur setelah pasukan Turki meluncurkan tembakan artileri.

"Setiap langkah yang dilakukan oleh rezim atau elemen lain di wilayah ini pasti akan mendapatkan konsekuensi serius," kata juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, dalam sebuah konferensi pers, Rabu (21/2).

 

Baca juga, Ini Jawaban Assad Atas Operasi Militer Turki di Afrin.

 

Seorang komandan aliansi militer pro-Assad mengatakan, pasukannya dipukul mundur setelah mendapat serangan, tapi kemudian kembali melanjutkan konvoi mereka dan saat ini sudah berada di Afrin.

 

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, serangan Turki masih terus berlanjut semalaman, termasuk serangan di kota utama Afrin.

Turki dan pemberontak Suriah sebagai sekutunya, melancarkan operasi militer bulan lalu untuk melawan militan YPG Kurdi di Afrin. Ankara mengatakan YPG adalah kelompok teroris dan perpanjangan sayap dari PKK yang telah bertempur dalam pemberontakan selama tiga dekade di Turki.

"Setiap langkah yang bertujuan untuk mendukung organisasi teroris YPG menunjukkan mereka telah berpihak kepada organisasi teroris itu dan oleh karena itu akan menjadi target yang sah bagi kami," ujar Kalin.

Dia juga mengatakan, Turki tidak melakukan pembicaraan langsung dengan pemerintah Suriah. Namun, pesannya disampaikan secara tidak langsung.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement