Kamis 22 Feb 2018 00:05 WIB

Jokowi Sempat Minta Perlindungan Heli dan Tank di Afghan

Permintaan helikopter dan tank awalnya disanggupi, tapi di lapangan ada perubahan.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Istana Presiden, Kabul, Senin (29/1).
Foto: AP/Massoud Hossaini
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Istana Presiden, Kabul, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak habis-habisnya menceritakan saat ini berkunjung ke Afganistan beberapa waktu lalu. Kunjungan ini merupakan balasan setelah sebelumnya Presiden Afghanistan, Ashraf Gani, dan rombongan pemuka agama di sana datang ke Indonesia lebih dulu.

Ada hal unik saat Jokowi memutuskan untuk tetap ke Afghanistan meskipun beberapa hari sebelumnya sempat ada teror bom yang menewaskan banyak masyarakat sipil.

 

Jokowi bercerita, banyak permintaan terhadap dia agar tidak melannjutkan perjalanan dinas keliling Asia Selatan ke Afghanistan karena ditakutkan teror bom masih akan berlangsung ketika rombongan dari Indonesia tiba di sana.

Melihat kondisi yang berbahaya, Jokowi pun langsung menghubingi Ashraf Ghani demi memastikan pemerintah Afghanistan menyiapkan armada dan keamanan yang tepat ketika dia datang. Hal ini sebagai jaminan bahwa Jokowi dan rombongan akan tetap aman ketika mendarat dan berangkat ke Istana Kepresidenan Ashraf Ghani.

"Lalu saya meminta Presiden Ashraf Ghani, bahwa pemerintah Indonesia minta agar dikawal dengan helikopter, lalu mobil anti peluru dan tank," ujar Jokowi di hadapan ratusan anggota Majelis Dzikir Hubbul Wathon, Rabu (21/2).

Presiden Ashraf Ghani pun memyanggupi permintaam tersebut. Namun setiba di Afghanistan, wakil presiden yang menyambut mengatakan ada perubahan pengamanan yang dilakukan.

 

Presiden Ashraf Gahni tidak jadi memberikan pengamanan sesuai yang diminta Pemerintah Indonesia. Artinya tidak ada pesawat helikopter maupun tank yang mengawal Jokowi dan rombongan berangkat dari bandara ke istana kepresidenan.

"Waduh. Saya pikir dua menit, tiga menit, risiko enggak ini? Tapi ya saya bismillah," ujar Jokowi memperagakan apa yang ada di pikirannya waktu itu.

Jokowi pun mendapatkan penjelasan bahwa ketidakadaan armada mumpuni seperti tank atau helikopter dikarenakan pemerintah Afghanistan ingin memperlihatkan bahwa negara mereka masih aman, sehingga tidak perlu pengawasan yang berlebihan.

 

Kendaraan yang mengawal presiden Jokowi pun melewati jalan kecil layaknya gang-gang dengan menggunakam mobil Mer-C. Namun, di sela-sela gang ada tank yang bersiap dan berjaga-jaga. "Alhamdulillah saya sampai di Istana," ungkap Jokowi usai melewati jalanan perkotaan Afghanistan kala itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement