REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Militer Nigeria menyelamatkan 76 siswi sekolah dan menemukan mayat dua orang lainnya setelah para siswi tersebut hilang saat serangan Boko Haram di sebuah desa.
"Semua orang merayakan kedatangan mereka dengan nyanyian dan memuji Tuhan Yang Maha Esa. Satu-satunya berita menyedihkan adalah bahwa dua gadis telah meninggal dan tidak ada penjelasan," kata salah satu orang tua yang putrinya ikut menghilang, Babagana Umar.
Gadis-gadis yang diselamatkan itu kembali ke desa Dapchi pada Rabu malam. Sedikitnya 13 siswa masih hilang. Kronologis kematian kedua gadis tersebut juga masih belum diketahui.
Sebelumnya pada Rabu, salah seorang sumber mengatakan 91 orang hilang di sekolah mereka pada Selasa. Kelompok pemberontak Islam Boko Haram menyerang Dapchi di negara bagian timur laut Yobe pada Senin malam.
Polisi dan pejabat negara mengatakan tidak ada bukti bahwa anak-anak perempuan tersebut telah diculik. Meskipun pemerintah Yobe kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer telah menyelamatkan beberapa siswa dari Boko Haram.
Pihak berwenang Nigeria sering menolak atau mengecilkan insiden tersebut. Hal itu termasuk penculikan gadis Chibok dan penculikan yang lebih baru, serta skala serangan Boko Haram di timur laut.
Nigeria masih dihantui oleh penculikan Boko Haram terhadap lebih dari 270 siswi dari kota Chibok pada 2014. Kasus tersebut menarik perhatian global terhadap pemberontakan sembilan tahun, yang telah memicu salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Menteri Penerangan Lai Mohammed mengatakan Presiden Muhammadu Buhari mengirim Menteri Luar Negeri dan Pertahanannya ke Yobe untuk menyelidiki situasi tersebut. Dia menolak untuk mengkonfirmasi apakah ada siswa yang hilang.
Orang tua dan saksi mata yang mengatakan bahwa siswa yang hilang tersebut telah diberi tahu oleh pejabat keamanan dan pemerintah Nigeria untuk tidak mengungkapkan peristiwa penghilangan tersebut. Gerilyawan Boko Haram tiba di Dapchi pada Senin malam dengan truk, beberapa di antaranya dilengkapi dengan senjata berat. Mereka langsung menuju sekolah dan menembak secara sporadis.
Komisaris Polisi Negara Bagian Yobe Sumonu Abdulmaliki mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa Boko Haram juga telah menculik tiga orang dari Gaidam. Lebih dari 20 ribu orang terbunuh dan dua juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di timur laut negara berpenduduk paling padat di Afrika sejak Boko Haram memulai pemberontakannya di 2009.
Dari sekitar 270 anak perempuan yang diculik dari sekolah mereka di Chibok pada April 2014, sekitar 60 orang melarikan diri segera setelah itu dan yang lainnya telah dibebaskan setelah menjalani mediasi. Sekitar 100 orang diyakini masih berada di penangkaran.
Bulan lalu, Boko Haram merilis sebuah video yang menyatakan bahwa beberapa gadis Chibok masih dalam tahanan. Ia mengatakan bahwa mereka tidak ingin kembali ke rumah. Kelompok bantuan mengatakan Boko Haram telah menculik ribuan orang dewasa dan anak-anak.