Kamis 22 Feb 2018 09:45 WIB

Kemenkop UKM akan Buat Gerakan Mahasiswa Wirausaha

Gerakan Mahasiswa Wirausaha diluncurkan Maret 2018 di 9 provinsi.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga (tengah) berbicara saat mengelar refleksi akhir tahun2016 di kantor KemenkopUKM, Jakarta, Kamis (29\12)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga (tengah) berbicara saat mengelar refleksi akhir tahun2016 di kantor KemenkopUKM, Jakarta, Kamis (29\12)

REPUBLIKA.CO.ID, -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dalam waktu dekat akan meluncurkan Gerakan Mahasiswa Wirausaha (GMW). Hal ini diharapkan mampu menumbuhkan wirausaha baru khususnya di kalangan mahasiswa.

"Gerakan Mahasiswa Wirausaha ini akan disosialisasikan Maret mendatang, bekerja sama dengan perguruan tinggi di sembilan provinsi," ujar Menkop UKM AAGN Puspayoga, saat menjadi Keynote Speech pada acara Indonesia Business Forum Viva Youth Festival di Univertas Padjajaran (21/2).

Sembilan provinsi tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barar, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Para mahasiswa di provinsi tersebut nantinya akan diberikan pelatihan dan keterampilan sesuai minat dan bakat yang dimiliki. Diharapkan dengan adanya gerakan ini, lulusan Perguuan Tinggi tidak hanya berkutat menjadi pegawai baik PNS maupun swasta, tetapi bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. "Bahkan sampai membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain," ujar dia.

Puspayoga optimistis, dengan tumbuhnya wirausaha baru di Perguruan Tinggi akan menambah rasio kewirausahaan secara nasional. Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia mencapai 3,1 persen pada 2016. "Itu memang menggembirakan, karena pada 2014 rasionya masih di 1,55 persen. Namun kita ingin lebih tinggi lagi," ujarnya.

Sehingga bukan mustahil bagi Indonesia untuk mengejar dan menyamai rasio kewirausahaan Malaysia yang kini berkisar 5 persen. "Saya optimis akan tercapai pada 2019 mendatang," kata dia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَمِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مَنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُّؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِدِيْنَارٍ لَّا يُؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَ اِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَاۤىِٕمًا ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
Dan di antara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang buta huruf.” Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.

(QS. Ali 'Imran ayat 75)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement