Kamis 22 Feb 2018 10:21 WIB

ICMI Usulkan Audit dan Evaluasi Seluruh Pekerjaan Konstruksi

Audit proyek bertujuan meneliti keandalan masing-masing pembangunan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Gita Amanda
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie.(kiri) Wakil Ketua Umum ICMI, Priyo Budi Santoso (kanan)  memberikan keterangan kepada media dalam acara diskusi media dialektika di Jakarta, Rabu (21/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie.(kiri) Wakil Ketua Umum ICMI, Priyo Budi Santoso (kanan) memberikan keterangan kepada media dalam acara diskusi media dialektika di Jakarta, Rabu (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengusulkan adanya audit dan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh pekerjaan konstruksi di Indonesia. Hal itu mengomentari langkah pemerintah memoratorium seluruh pekerjaan berat di atas permukaan atau melayang di Indonesia.

"Hentikan dan melakukan audit secara total dan menyeluruh terhadap masifnya pekerjaan konstruksi di berbagai daerah di Indonesia," kata Wakil ketua Umum ICMI Prio Budi Santoso di Jakarta, Kamis (22/2).

Ia tak menampik keunggulan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni masifnya pembangunan infrastruktur. Ia menyebut, fakta tersebut melebihi prestasi pembangunan infrastruktur dari presiden sebelum-sebelumnya.

Namun, ia mengatakan, fakta lainnya yang tidak bisa dipungkiri, yakni terus melebarnya kesenjangan sosial di Indonesia. Dengan demikian, menurut Prio, hal-hal yang bersifat prestisius dan patut diacungi jempol, harus segera diimbangi penataan ekonomi yang baik.

Ia beranggapan wajar apabila Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghentikan sementara pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ia mengatakan audit proyek bertujuan meneliti keandalan masing-masing pembangunan ihwal apakah sudah benar, apakah hanya kejar tayang, dan apakah melupakan kualitas konstruksi.

"Kalau nanti itu dianggap sebagai temuan bagaimana? Dianggap korupsi biasanya berasal dari situ," tutur Prio.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement