Kamis 22 Feb 2018 15:55 WIB

Turki Ingin Produksi Tank tak Berawak

Hampir semua kendaraan lapis baja yang beroperasi di Afrin produksi di dalam negeri.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Recep Tayyip Erdogan
Foto: Anadolu Agency
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya telah merencanakan memproduksi tank tak berawak untuk angkatan bersenjata.

"Kami akan selangkah lebih maju. Setelah memiliki kendaraan udara tak berawak produksi dalam negeri, kami juga harus mencapai kemampuan memproduksi tank tak berawak. Kami akan melakukannya," kata Erdogan dalam sebuah pertemuan yang diadakan di kompleks kepresidenan di Ankara, Rabu (21/2).

Lima tentara Turki belum lama ini tewas terbunuh di dalam tank dekat daerah Sheikh Haruz di Distrik Afrin, Suriah. Wilayah tersebut adalah tempat Turki melakukan operasi militer untuk melawan pasukan Kurdi Peoples Protection Units (YPG) sejak 20 Januari lalu.

"Hampir semua kendaraan lapis baja yang beroperasi di Afrin diproduksi di dalam negeri. Saya berterima kasih kepada teman-teman yang memproduksinya," ujar Erdogan, dikutip Hurriyet Daily.

Erdogan berulang kali mengkritik beberapa negara asing karena diduga enggan menjual kendaraan udara tak berawak, bersenjata atau tidak bersenjata. Ia menekankan sistem tak berawak dapat mengurangi jumlah korban jiwa.

Setelah pertemuan komite eksekutif Undersecretariat for Defence Industries (SSM) pada 31 Januari lalu, sebuah pernyataan dari kantor kepresidenan Turki mengatakan proyek 55 tank tak berawak sedang dievaluasi. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 9,4 miliar dolar AS.

Pejabat Turki juga memutuskan menambah sistem militer nasional untuk membantu militer Turki dalam operasi Olive Branch yang dilakukan di Afrin, Suriah. Presiden Erdogan memimpin rapat komite eksekutif SSM untuk pertama kalinya setelah undang-undang darurat mengumumkan SSM akan berada di bawah kendali penuh presiden, bukan Kementerian Pertahanan. Sebelum keputusan tersebut, komite eksekutif SSM diketuai oleh perdana menteri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement