REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (titik panas) di beberapa wilayah Indonesia masih fluktuatif atau belum tetap. Potensi tersebut diamati berdasarkan analisa parameter cuaca saat ini.
"Jadi tidak sama, tidak bisa dipastikan," ujar Kepala Bagian Humas BMKG Indonesia Hary Djatmiko saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (22/2). Titik panas menurutnya bisa berubah.
Menurut keterangan yang dihimpun Republika, Kamis, hingga Rabu (21/2), wilayah yang ditandai berwarna merah atau sangat mudah terbakar terpantau di provinsi Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, hingga Irian Jaya Barat.
Sementara wilayah yang berwarna kuning seperti di Jambi, Bangka Belitung, sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat, sebagian wilayah Sulawesi Tenggara, hingga Papua. Sementara provinsi lainnya berwarna biru dan hijau yang artinya aman dan tidak mudah terbakar seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga DKI Jakarta.
Kemudian wilayah yang berwarna hijau ada Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, hingga Sulawesi Timur.