Kamis 22 Feb 2018 15:56 WIB

BMKG: Potensi Kebakaran Lahan dan Hutan Fluktuatif

Potensi diamati berdasarkan analisa parameter cuaca.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang pria melihat peta titik api (hot spot) di Posko Kebakaran Lahan dan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (22/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melihat peta titik api (hot spot) di Posko Kebakaran Lahan dan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (titik panas) di beberapa wilayah Indonesia masih fluktuatif atau belum tetap. Potensi tersebut diamati berdasarkan analisa parameter cuaca saat ini.

"Jadi tidak sama, tidak bisa dipastikan," ujar Kepala Bagian Humas BMKG Indonesia Hary Djatmiko saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (22/2). Titik panas menurutnya bisa berubah.

Menurut keterangan yang dihimpun Republika, Kamis, hingga Rabu (21/2), wilayah yang ditandai berwarna merah atau sangat mudah terbakar terpantau di provinsi Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, hingga Irian Jaya Barat.

Sementara wilayah yang berwarna kuning seperti di Jambi, Bangka Belitung, sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat, sebagian wilayah Sulawesi Tenggara, hingga Papua. Sementara provinsi lainnya berwarna biru dan hijau yang artinya aman dan tidak mudah terbakar seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga DKI Jakarta.

Kemudian wilayah yang berwarna hijau ada Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, hingga Sulawesi Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement