Jumat 23 Feb 2018 04:30 WIB

Warga Penajam Antre Berjam-jam demi Elpiji

Sejak dua pekan terakhir elpiji tiga kilogram sangat sulit didapatkan.

Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon) untuk dipindahkan ke truk pengangkut gas di agen penjualan gas.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon) untuk dipindahkan ke truk pengangkut gas di agen penjualan gas.

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Puluhan warga yang mayoritas ibu rumah tangga rela mengantre berjam-jam di halaman Kantor Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur demi mendapatkan elpiji tiga kilogram dalam operasi pasar, Kamis (22/2).

PT Pertamina menggelar operasi pasar elpiji tabung tiga kilogram pada hari kedua di wilayah Kelurahan Petung untuk mengatasi kelangkaan gas bersubsidi yang harganya juga melambung tinggi di daerah itu. Martonah, salah satu warga Kelurahan Petung, mengatakan sejak dua pekan terakhir elpiji tiga kilogram sangat sulit didapatkan.

"Kalau pun dapat, harganya juga sudah mencapai Rp 25 ribu sampai Rp 28 ribu per tabung, padahal pemerintah kabupaten menetapkan harga eceran tertinggi Rp 20 ribu per tabung," katanya.

Sejak 1 Januari 2015 hingga kini, HET (harga eceran tertinggi) elpiji tabung ukuran tiga kilogram sebesar Rp 20 ribu per tabung yang diberlakukan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara di seluruh wilayah di daerah setempat. Namun, kenyataan di lapangan tidak sedikit pedagang di tingkat pengecer yang mematok harga tabung gas melon tersebut lebih tinggi dari HET dengan alasan biaya distribusi.

Menurut salah satu staf Kelurahan Petung, warga mulai berdatangan ke lokasi operasi pasar sejak pukul 08.00 Wita karena takut tidak mendapatkan elpiji bersubsidi. Pada kegiatan operasi pasar tabung gas melon tersebut diwarnai kekecewaan sejumlah warga. Seorang warga, Nurhayati, warga Desa Sidorejo telah mengantre sejak pukul 09.00 Wita, tetapi dilarang ikut mengambil jatah.

"Operasi pasar elpiji itu berlaku khusus untuk warga Kelurahan Petung," kata Lurah Petung ketika ditemui terpisah.

Operasi pasar elpiji bersubsidi yang digelar mulai pukul 10.00 sampai 12.00 Wita tersebut, setiap warga diberi jatah menukar dua tabung elpiji dengan disertai kartu keluarga asli.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement