REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang tahanan Palestina bernama Yassin al-Saradeeh tewas di sebuah penjara Israel pada Kamis (22/2). Ia dilaporkan tewas hanya beberapa jam setelah ditangkap.
Hal ini diungkapkan Palestinian Prisoners' Club. Kelompok ini fokus menyoroti isu penangkapan warga Palestina oleh otoritas Israel.
"Yassin al-Saradeeh, 33 tahun, meninggal beberapa jam setelah ditangkap dari rumahnya di kota Tepi Barat, Jericho," kata Palestinian Prisoners Club dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Anadolu Agency.
Menurut Palestinian Prisoners Club, al-Saradeeh tewas akibat dianiaya oleh personel keamanan Israel. "Al-Saradeeh dipukuli dengan parah oleh pasukan Israel selama penangkapannya saat fajar hari ini," katanya.
Baca juga, Tampar Tentara Israel, Tamimi Didakwa 12 Tuduhan.
Hal ini pun dikonfirmasi Kepala Otoritas Urusan Tahanan Palestina Issa Qaraqe. Menurutnya, Israel memang sengaja membunuh al-Saradeeh. "Tentara Israel menangkapnya saat fajar dan memukulinya dengan hebat. Dia kemudian disiksa dan dibunuh secara brutal oleh pihak berwenang Israel," ujar Qaraqe.
Ia sangat mengutuk kejadian ini. "Ini adalah kejahatan terencana," katanya.
Menurut Qaraqe, ini bukan kali pertama tahanan Palestina dianiaya dan disiksa oleh pasukan Israel. Ia berpendapat ini merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional.
Pihak berwenang Israel belum memberikan komentar terkait kejadian ini. Namun militer Israel membenarkan tentang adanya penangkapan 11 warga Palestina di Tepi Barat pada Kamis dini hari. Mereka ditangkap karena diduga terlibat kegiatan teroris.
Saat ini, 6.400 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel. Di antara mereka, terdapat perempuan dan sekitar 300 anak-anak Palestina.