REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pelatih PS Tira, klub yang musim lalu bernama PS TNI, Rudy Eka Priyambada optimistis menatap musim kompetisi Liga 1 2018. Pelatih berusia 35 tahun ini yakin PS Tira layak dianggap sebagai saingan berbahaya bagi 17 kontestan lainnya di Liga 1.
Menurut Rudy, target untuk bisa menggapai prestasi yang lebih dari musim lalu bisa digapai. Rudy menyatakan, setidaknya PS Tira bisa finis lebih baik di papan klasemen dibandingkan musim sebelumnya.
"Waktu ISC A, PS TNI (nama PS Tira sebelumnya) posisi buncit. Kemudian musim kemarin Alhamdulilah bersama saya finis naik posisi ke-12. Musim ini tentu ingin lebih baik lagi, harus optimistus," kata Rudy menjawab pertanyaan Republika.co.id di Lapangan BAIS TNI, Bogor, Kamis (22/2).
Namun, untuk meraih tujuan yang dicanangkan, mantan asisten pelatih timnas U-19 saat menjuarai Piala AFF 2013 menilai, timnya masih tetap membutuhkan banyak pembenahan. Rudy mengatakan, permainan PS Tira akan semakin berbahaya bagi lawan jika para pemain incaran yang meliputi tiga pemain asing non-Asia segera merapat.
Secara khusus, Rudy berharap striker asing akan segera bisa didatangkan oleh manajemen. "Saya perlu striker pembunuh di kotak penalti dan punya sentuhan akhir yang sangat baik," kata Rudy yang pernah merasakan pengalaman menjadi staf pelatih Al Najma, Bahrain.
Rudy juga yakin markas baru timnya yang akan ditempati pada musim Liga 1 2018 ini akan memberikan tuah. PS Tira akan menempati stadion Sultan Agung di Bantul.
Stadion tersebut baru lolos verifikasi dan dianggap layak untuk menggelar pertandingan-pertandingan Liga 1 2018. Rudy menegaskan, meski harus pindah markas setelah sebelumnya menetap di Jakarya dan sekitarnya, PS Tira akan tetap siap mengarungi Liga 1 2018.
"Lapangannya bagus. Paling kami hanya perlu adaptasi lagi, tapi tidak masalah karena kan tentara harus siap di mana pun," kata Rudy.