REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir sebulan sudah sejak peluncuran film Dilan 1990 di seluruh bioskop Indonesia. Namun, film yang berangkat dari novel karya Pidi Baiq ini masih ramai diperbincangkan banyak orang.
Menurut Produser Mira Lesmana, Dilan 1990 merupakan film yang manis dan sederhana. Dilan 1990 bisa menjadi milik semua orang dengan plot cerita yang sederhana.
Dilan 1990 juga memiliki kekuatan karena film ini bercerita tentang masa remaja berseragam putih abu-abu (SMA) serta kebersamaan di sekolah. "Kan ada film-film remaja lain, tapi tidak soal sekolah. Kalau ini like school," ujar Mira Lesmana saat ditemui di 89 Kedai Kopi, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2).
Selain itu, saat melihat Dilan 1990, ada banyak refleksi ketika dulu membuat Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Namun, istri dari Mathias Muchus ini tidak membanding-bandingkan Dilan 1990 dengan AADC.
Ia malah senang ada film bercerita remaja dan kebersamaan sekolah di zaman sekarang. Apalagi, Dilan 1990 menggunakan properti telepon umum bukan ponsel canggih.
"Senang sih nonton film periodik, nggak sibuk dengan (gadget). Paling enak menonton film yang begitu sih sebenarnya. Sekarang apa-apa tuh harus ada (gadget), nggak masuk akal kalau nggak ada (gadget). Kalau Dilan kan enak ya, mesti harus didatangi. Mudah-mudahan Dilan jadi rekor," kata penyuka film remaja SMA sambil menirukan memegang ponsel.