Jumat 23 Feb 2018 08:18 WIB

Nama Tanjakan 'Maut' Emen Subang Diusulkan Diganti

Nama Tanjakan Emen diusulkan diganti jadi Tanjakan Aman

Warga melihat lokasi tabrakan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat
Foto: ANTARA FOTO/Yusup Suparman
Warga melihat lokasi tabrakan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady mengusulkan nama Tanjakan Emen, di Kabupaten Subang diubah menjadi Tanjakan Aman. Penggantian nama diharapkan mengurangi jumlah kecelakaan di tanjakan tersebut.

"Semua itu (usulan perubahan nama Tanjakan Emen) tentu saja dimasudkan agar tidak terjadi lagi kecelakaan, khususnya di lokasi, dan umumnya di sepanjang ruas jalan yang cukup panjang tersebut," kata Daddy Rohanady, Jumat (23/2).

Ia menuturkan Tanjakan Emen berada di ruas jalan provinsi dan termasuk wilayah Kabupaten Subang dan rawan kecelakaan hingga menelan korban. Dia mengatakan selain tikungan yang cukup tajam, ruas jalan tersebut juga kemiringannya cukup curam.

Menurut dia, tanjakan itu seharusnya dilengkapi dengan beberapa sarana pengamanan, misalnya rambu-rambu peringatan atau pun rambu save-front. Selain itu, lanjut dia, di ruas jalan ini akan dibangun pula areal escape (tempat penyelamatan darurat).

"Dan bahkan saat ini sedang disusun perencanaan untuk jalur alternatif," ujar Daddy.

Maka itu, beberapa waktu lalu Komisi IV ternyata bersamaan waktunya dengan inspeksi yang dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiadi. Menurut dia, pada mometum tersebut kemudian dilakukan doa bersama dengan pembacaan tahlil dan surah Yasin bersama.

Hadir pula masyarakat Kampung Aster, kepala desa, camat, dan korlantas polsek setempat dan perwakilan Pemprov Jawa Barat. "Sehingga pada saat itu kami sepakat dengan Pak Dirjen Hubdar, nama Tanjakan Emen kita ganti menjadi Tanjakan Aman," kata politisi dari Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement