REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jalur Kereta Api (KA) di wilayah Stasiun Ketanggungan Ciledug, Kabupaten Cirebon, terendam banjir luapan Sungai Cisanggarung, pada Jumat (23/2) sekitar pukul 00.13 WIB. Akibatnya, jalur tersebut tidak bisa dilalui sehingga mengganggu perjalanan KA.
"Jalur hulu KM 252+5 - 254+00 maupun jalur hilir KM 252+5 - 254+00 dipasang semboyan 3 atau dinyatakan tidak aman atau tidak bisa dilewati," terang Manajer Humas PT KAI Daerap Operasi (daop) 3 Cirebon, Krisbiyantoro, Jumat.
Krisbiyantoro menjelaskan, kondisi itu membuat perjalanan KA menjadi terganggu. Bahkan, sejumlah KA terpaksa harus Berhenti Luar Biasa (BLB) di sejumlah stasiun.
Adapun kereta yang harus mengalami BLB itu, yakni KA 147 (Jaka Tingkir) BLB di KM 253+9, KA 53 (Taksaka) BLB di Stasiun Ketanggungan dan KA 41 (Gajayana) BLB di Stasiun Larangan. Selain itu, KA 9 (Argo Dwipangga) BLB di Stasiun Songom, KA 54 (Taksaka) BLB Stasiun Ciledug dan KA 8f (Argo lawu.f) BLB di Stasiun Sindanglaut.
Banjir merendam rel dan menghambat laju kereta yang melalui wilayah Kabupaten Cirebon.
"Sebagai antisipasi kelambatan yang semakin tinggi, maka jalur KA dialihkan"memutar" lewat Tegal - Slawi - hingga Prupuk, yang akan menambah waktu tempuh kurang lebih satu jam dibanding bila lewat jalur normal," ujar Krisbiyantoro.
Krisbiyantoro menyebutkan, kereta yang dialihkan itu, yakni KA 58 (Purwojaya) Gambir-Cilacap dan KA 186 (Progo) Pasarsenen-Lempuyangan. Ditambah lagi, KA 43 (Bima) Malang-Gambir.
Krisbiyantoro menambahkan, program kereta yang memutar, untuk KA Genap terdiri dari KA 192 (KutojayaUtara), KA118 (Fajar Utama Yk), KA154 (Gajahwong), KA10 (Dwipangga), KA122 (Sawunggalih) dan KA 52 (Taksaka). Sedangkan KA Ganjil, terdiri dari KA121 (Sawunggalih), KA 117 (Fajar Utama Yk), KA 51(Taksaka), KA 7 (Argo Lawu) dan KA 7F (Argo Lawu Fak).
"Dengan kondisi banjir ini, PT KAI khususnya Daop 3 Cirebon mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi," ungkap Krisbiyantoro.