Jumat 23 Feb 2018 10:11 WIB

Susy Susanti: Kami Cari Pemain Jiwa Pejuang

Sebagai pemain pelatnas, pantang keluar kata menyerah sebelum bertanding.

Susy Susanti
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Susy Susanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susi Susanti menyatakan dirinya mencari pemain yang berjiwa pejuang dan berani mati di lapangan. Pernyataan ini juga menjadi "sentilan" bagi para pemain yang belum memiliki semangat juang tinggi yang dibutuhkan untuk menjadi jawara bulu tangkis.

"Karena pertandingan sama perang itu sama, pertandingan itu ajang hidup mati kita, karenanya lawan dulu, di medan perang kita nggak tahu hasilnya apa sebelum akhir pertempuran," kata Susi, Kamis (22/2). "Yang manja bagi saya nggak masuk hitungan. Jika ingin juara ya harus bertarung dalam pertandingan, istilahnya dia atau saya yang mati."

Sebagai pemain pelatnas, menurut Susi, pantang keluar kata menyerah sebelum bertanding. Menurut peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut, pelatnas PBSI adalah awal tantangan pebulu tangkis muda untuk membanggakan Indonesia.

"Harus punya mimpi. Sekarang sudah latihan cape-cape, meninggalkan semua, terus mau menyerah ya rugi. kalau begitu nggak usah masuk pelatnas, karena ini adalah awal, PBSI bukan tujuan akhir. Kalau tak ada mimpi jangan harap bisa sukses," ucap istri mantan pebulu tangkis tunggal putra Alan Budi Kusumah tersebut.

Pemain yang memiliki semangat pejuang tersebut, menurut Susy, akan menjadi pilihan utama saat Indonesia bertarung di ajang besar seperti Piala Thomas dan Uber, Asian Games, serta Olimpiade. Pasalnya, ia tak mau menurunkan pemain yang berstatus utama tapi berleha-leha.

Karena, lanjut Susy, pemain pelatnas adalah tugas negara sehingga harus diperjuangkan hingga batas terakhir dari kemampuannya. "Yang dibutuhkan Indonesia itu yang siap bertarung. Kita ini satria, bukan buat diri sendiri, tapi membawa nama negara, masyarakat Indonesia, ini yang harus disadari dan kalau menang pun mereka akan menikmati juga," jelas Susi menegaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement