Jumat 23 Feb 2018 12:38 WIB

Moeldoko Ingin Tahu Aktor di Balik Penyerangan Tokoh Agama

Model kegaduhan seperti ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan mudah dikenali.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai bahwa penyerangan pemuka agama yang terjadi akhir-akhir ini sebenarnya bukan hal baru. Pergerakan yang dilakukan dengan mengatasnamakan orang gila gaya baru sebenarnya bukan modus baru.

Menurutnya, model kegaduhan seperti ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan mudah dikenali. Kejahatan penyerangan tersebut hanya dibalut dengan cara baru yang kemudian menyerang para pemuka agama.

"Sekarang yang saya ingin kita pahami adalah sebenarnya siapa yang bermain, aktornya itu di balik ini semua," kata Moeldoko usai olahraga pagi di sekitaran Monumen Nasional, Jumat (23/2).

Moeldoko menjelaskan, dirinya sudah lama beredar di jalanan kota Jakarta, sedikitnya 10 tahun 'tidur' di jalanan. Dengan pengalamannya tersebut dia pun paham bahwa kejadian penyerangan ini bukan hal baru untuk menyerang pemerintah baik daerah maupun pusat.

Sebab, dari kejahatan yang tersebar di daerah ini para dalang tersebut berikutnya akan mendorong masyarakat untuk mengurangi kepercayaan. Kepercayaan publik atas kinerja pemerintah akan diarahkan sehingga berbagai hal yang telah dibangun, khususnya sektor keamanan dianggap tidak tercapai.

"Tujuannya jelas mengurangi kepercayaan publik atas kinerja pemerintah, itu pasti tujuannya. Merasa bahwa situasi sekarang tidak aman dan seterusnya, dan sekarang kita lagi cari dalangya siapa yang bermain di balik ini," ujar Moeldoko.

Terkait dengan pernyataan partai persatuan pembangunan (PPP) ikut turun tangan dengan menerjunkan tim pencari fakta dan menganalisis temuan-temuan. Tim ini dibentuk agar kejadian yang menimpa para pemuka agama tidak terulang kembali, dan mencari orang yang berada di balik kejadian tersebut.

Moeldoko menjelaskan, pembentukan tim tersebut oleh PPP wajar-wajar saja. Partai ini pun pasti memiliki kepentingan yang cukup besar sehingga berani membentuk tim untuk membantu aparat kepolisian dalam pengungkapan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement